Dua atlet para panahan Indonesia melaju ke perempat final

Estimated read time 3 min read

Jakarta dlbrw.com – Dua pemanah Indonesia, Teodora Audi Ferelly Ayudia dan Ken Swagumilang, berhasil meraih kemenangan di babak delapan besar atau perempat final Paralimpiade Paris 2024 dengan mengalahkan wakil Irak, Sarah Al Hameed, dengan skor 129-127 pada Sabtu. WIB. Kemenangan ini juga disusul Ken Swaumilang yang membuka peluang meraih medali di Paralimpiade Paris 2024.

Gabungan nomor individu putri antara Audi dan Sarah di Paris Invalides hampir sama pada tiga kesempatan pertama seri tersebut. Keduanya mencetak 27 poin, dengan busur menunjuk pada 8,9 dan 10.

Namun situasi mencekam bagi Indonesia karena Audi pertama kali kehilangan konsentrasi di seri kedua. Anak panahnya meleset dari sasaran saat dilepaskan hanya dengan sisa satu detik.

Sarah memanfaatkan situasi ini untuk mencetak 26 poin. Sedangkan Audi hanya dua kali memperkecil ketertinggalan menjadi 19 poin.

Dalam situasi tertinggal tujuh poin, Audi menunjukkan mentalitas yang hebat dan berhasil membukukan 27 poin di seri ketiga, 27 poin di seri keempat, dan 29 poin di seri kelima.

Sedangkan Sarah yang memimpin benar-benar kehilangan konsentrasi. Sarah hanya mencatatkan 26 poin di seri ketiga, 22 poin di seri keempat, dan 26 poin di seri kelima. Audi pun menang dengan skor 129-127.

Kemenangan ini membuat Audi berhak lolos ke babak delapan besar dan akan menghadapi wakil Turki Oznur Cure Girdi pada Sabtu sore waktu Paris atau pukul 20.30 WIB.

Pelatih kepala panahan Indonesia Idya Putra Harjianto mengapresiasi ketenangan Audi saat wakil Irak memimpin di seri kedua.

Sungguh, begitulah dinamisnya olahraga panahan, semuanya di luar ekspektasi. Audi sempat tertinggal tujuh poin, namun kemudian mampu mengejar karena kami terus memotivasinya. Dia harus bangkit karena pertandingan belum usai dan masih berlangsung. akhirnya membuktikan Audi bisa lebih unggul,” kata Idya Putra Harjianto dalam keterangan resmi Indonesian Paralympic Committee (NPC) yang diterima di Jakarta. Baca juga: Hari pertama Paralimpiade, keberhasilan tim boccia dan panahan berjalan mulus, disusul rekan senegaranya Ken Swagumilang yang mengikuti lomba panahan individu putra dengan katrol. Ken berhasil mengalahkan wakil Australia Patrick French dengan skor tipis 140-138.

Pertarungan ini tidak sedramatis pertarungan Audi melawan Sarah. Ken tertinggal 110-113 menjelang set keempat.

Ken membalikkan keadaan setelah ketiga busurnya mencatatkan 30 poin alias skor sempurna di seri kelima. Sementara itu, Patrick French benar-benar kehilangan fokus karena hanya mencetak 25 poin.

Idya Putra mengatakan Ken kesulitan karena hujan deras yang melanda lokasi Invalides. Menurutnya, kemenangan ini menjadi pembelajaran penting untuk pertandingan selanjutnya.

Ken kesulitan membidik karena ada tetesan air hujan dalam jangkauannya, namun Ken mampu bangkit di seri berikutnya dan memenangkan pertandingan itu, jelas Idya Putra.

Sementara itu, Ken Swagumilang mengatakan timnya sudah mendapat informasi adanya kemungkinan hujan selama pertandingan, namun hujannya tidak terlalu deras. Pendekatan tim pelatih pada akhirnya menentukan hasil akhir.

“Saya mendengarkan instruksi pelatih dan mulai berani karena hanya sekedar tebakan. Kita tidak tahu berapa tetes air yang akan mengenai anak panah atau berapa beratnya,” kata Ken.

Pada akhirnya, Ken bersyukur tim panahan Indonesia berangkat lebih awal ke Paris. Adaptasi yang dilakukan sejak 5 Agustus membuat lebih nyaman saat bertanding.

“Itu salah satu hal positifnya karena selama pertandingan saya tidak merasa kedinginan meski suhu antara 19 atau 20 derajat,” kata Ken.

Dengan kemenangan tersebut, Ken lolos ke babak delapan besar dan akan bertemu wakil India Rakesh Kumar pada Minggu (1/9) pukul 20.30 WIB. Rakesh Kumar lolos ke babak 16 besar setelah menyingkirkan wakil Senegal Aliou Drame dengan skor 136-131. Baca juga: Perubahan Angin di Paris Jadi Tantangan Pemanah Indonesia Baca juga: Saptoyogo Raih Medali Perak Paralimpiade Paris 2024

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours