Dikunjungi Paus, Intip Kemegahan Masjid Istiqlal dan Terowongan Silaturahmi

Estimated read time 2 min read

dlbrw.com, JAKARTA – Paus Fransiskus menyempatkan diri mengunjungi Masjid Istiklal di Jakarta. Masjid terbesar di Asia Tenggara ini telah direnovasi secara besar-besaran oleh PT Waskita Karya (Persero) Tbk. Dalam kunjungannya ke Indonesia, Paus Fransiskus tidak hanya bertemu dengan para tokoh agama tetapi juga mengunjungi Terowongan Silaturahmi yang baru.

Sekretaris Perusahaan Waskita Karya, Ermy Puspa Yunita, terowongan yang terletak di antara Masjid Istiqlal dan Katedral Jakarta ini memiliki panjang terowongan 28,3 meter, 3 meter, lebar 4,1 meter, luas terowongan mencapai 136 meter persegi, dan total luas terowongan mencapai 136 meter persegi. Luas bangunan dan terowongannya mencapai 226 meter persegi.

Ermy dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Kamis (9 Mei 2024), mengatakan, “Terowongan Silaturahmi tidak hanya menjadi tempat silaturahmi, tetapi juga simbol kerukunan umat beragama, khususnya antara umat Islam dan Katolik.”

Ermy mengatakan, pembangunan terowongan ini dibangun secara modern, terutama untuk meninggikan bagian luar dengan material yang efisien. Hal ini membuat keindahan desain Masjid Istiklal dari Katedral terbongkar oleh terowongan. Ia mengatakan, perusahaan dengan senang hati membangun terowongan tersebut serta memelihara dan mengembangkannya.

Bagian dari bangunan masjid pemerintah.

“Kami berupaya melestarikan sejarah, budaya, dan keindahan Masjid Istiqlal yang selama ini menarik perhatian dunia,” kata Ermy. 

Ermy mengatakan renovasi Masjid Kemerdekaan dimulai pada tahun 2019 dan akan selesai pada Januari 2021, termasuk peningkatan sistem pencahayaan dengan menggunakan teknologi green building.

Selain itu, pencahayaan eksterior masjid juga disesuaikan untuk mempercantik tampilan kubah di malam hari, lanjut Ermy. Waskita Karya juga merenovasi sungai yang membelah masjid agar terlihat rapi dan indah.” 

Ermy memperkenalkan sistem pencahayaan terbaru yang menerangi kubah, membuat masjid yang menampung 120.000 jamaah ini tampak lebih terang di malam hari. Ermy mengatakan Waskita berkomitmen meningkatkan fungsi masjid sebagai tempat ibadah dengan memberikan perhatian khusus pada aspek arsitektur, seni, dan estetika.

Ermy menambahkan, meski terlihat baru setelah direnovasi, namun nilai sejarah dan budaya masjid tetap terjaga. Renovasi ini merupakan yang pertama dilakukan sejak 42 tahun lalu dengan menelan biaya Rp511 miliar dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

“Masjid Istiqlal diharapkan dapat menjadi kebanggaan masyarakat Indonesia, dan kunjungan Paus Fransiskus semakin membuat masjid ini menjadi simbol masyarakat Indonesia,” kata Ermy.

Selain Masjid Istiqlal, lanjut Ermy, Waskita Karya juga dikenal dengan pembangunan dan pemeliharaan proyek masjid besar di Indonesia, antara lain Masjid Syekh Zayed di Solo, Masjid Negeri Al Akbar di Surabaya, dan Masjid Raya di Jawa Tengah. serta renovasi Masjid Baiturrahman di Aceh dan Semarang.

Muhammad Nursyamsi

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours