Bangun Inovasi Pengetahuan untuk Pembangunan Berkelanjutan, FST UT Gelar Seminar Internasional

Estimated read time 3 min read

Tangsel – Universitas Terbuka (UT) melalui Fakultas Sains dan Teknologi menjadi tuan rumah International Seminar on Science and Technology (ISST) ke-4 pada Kamis (17/10/2024). Tahun ini ISST mengangkat tema “Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi untuk Mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan”.

ISST merupakan agenda rutin FST setiap tahun yang merupakan wadah untuk mendiseminasikan produk akademik kepada civitas akademika. Sustainable Development Goals (SDGs) merupakan visi global untuk perdamaian dan kesejahteraan dunia serta pembangunan di masa depan. Penyelenggaraan seminar ini menunjukkan komitmen FST dalam mendukung pencapaian SDGs melalui penelitian dan berbagai penemuan di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi.

Baca Juga: Unggul Pendidikan Jarak Jauh, UT Raih Akreditasi Internasional dari AAOU

Seminar ini sangat spesial karena merupakan salah satu rangkaian acara Dies Natalis Universitas Merdeka yang ke-40. ISST juga menghadirkan dua buku pada seminar tersebut yang merupakan karya Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Terbuka. Buku pertama berjudul “Makanan Alternatif dari Beragam Bahan Lokal di Indonesia”.

Buku ini diperuntukkan bagi masyarakat untuk mengetahui berbagai produk Indonesia yang dapat dijadikan sumber pangan. Dengan semakin dikenalnya produk-produk lokal sebagai sumber pangan, diharapkan konsumsi pangan yang berbeda-beda akan semakin meningkat keamanan di Indonesia.

Baca Juga: 10 Instansi dengan Penerimaan CPNS Tertinggi, Universitas Ini Juaranya

Buku tersebut berisi 10 judul artikel yang menggambarkan kekuatan pangan lokal mulai dari kacang-kacangan, buah-buahan dan biji-bijian, serta serangga. Buku kedua berjudul “Strategi Agribisnis” yang membahas tentang pembangunan pertanian, gagasan agribisnis, pengembangan agribisnis, strategi pembangunan pertanian, inovasi agribisnis, masa depan agribisnis dan cara menjadi wirausaha.

Seminar tersebut menghadirkan para pakar dari berbagai institusi internasional yang hadir langsung di UTCC, seperti George Zhu dan Pismia Silvey dari H3C China, Statistical Studies Program, UT College of Science and Technology.

Selain itu, Paul Burton dari Griffith University di Australia, kemudian Dr. Yuri Buchman dari American Mortgage Research Institute Sekitar 117 pembicara hadir dalam seminar yang diselenggarakan dalam format terintegrasi ini, dan 45 diantaranya berpartisipasi secara online.

Dekan Sains dan Teknologi UT Subekti Nurmawati mengatakan, seminar internasional ini merupakan seminar internasional keempat yang diselenggarakan UT.

Dalam keterangan resminya, Kamis (17/10/2024), ia mengatakan, “Tentunya kami berharap kegiatan ini menjadi wadah bagi para akademisi, dokter, dan mahasiswa untuk berbagi berbagai hal terkait hasil penelitian. )

Seminar tersebut menampilkan lomba poster karya mahasiswa melalui Program Inovasi Mahasiswa (PKM). Menurut Nurmawati, keberhasilan penelitian PKM dan UT menunjukkan bahwa inovasi berjalan baik di lingkungan akademik.

Wakil Rektor Bidang Akademik Mohamed Yunus menambahkan, kegiatan seperti ini hendaknya diadakan setiap tahun untuk meningkatkan kesadaran dan komitmen fakultas dalam menghasilkan penelitian yang berkualitas, memperkuat eksistensi ilmu pengetahuan Indonesia. Ia berharap Fakultas Sains dan Teknologi dapat berkontribusi lebih banyak lagi di bidangnya.

Direktur Riset, Teknologi, dan Pelayanan Sosial Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Faiz Syab mengatakan, perkembangan perguruan tinggi bergantung pada perkembangan teknologi dan penelitian. Ia menekankan pentingnya kuantitas dan kualitas dalam membangun reputasi akademik. Menurutnya, perguruan tinggi harus mampu menyajikan hasil penelitian yang berkualitas kepada masyarakat agar mendapat pengakuan internasional.

Dengan bantuan teknologi, UT berupaya mengatasi berbagai tantangan pendidikan di Indonesia, terutama di daerah yang sulit membangun infrastruktur pendidikan yang merata.

“Teknologi, pengalaman UT harusnya bisa memecahkan masalah pendidikan. Jadi kami di UT menantang penelitian di bidang ini, apa yang akan dipelajari teknologi di masa depan?”

Seminar ini tidak hanya menjadi ajang berdiskusi mengenai inovasi, namun juga menjadi salah satu cara mempererat kerja sama antar institusi pendidikan dalam menghadapi tantangan global era digital.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours