ICDX sebut perlunya digitalisasi ekosistem dalam industri PBK

Estimated read time 2 min read

Jakarta dlbrw.com – Direktur Utama Bursa Komoditi dan Derivatif Indonesia (ICDX) atau Bursa Komoditi dan Derivatif Indonesia (BKDI) Fajr Viviadi mengatakan perdagangan berjangka komoditas (PBK) harus didigitalkan karena transformasi digital sudah merambah ke semua sektor. ekosistem

Fajr mengatakan, transformasi ini harus dilakukan secara bersama-sama oleh seluruh pemangku kepentingan dalam ekosistem PBK yang sudah digital.

“Dalam ekosistem PBK, semua pemain saling terhubung, dan digitalisasi tentunya akan membuat proses bisnis menjadi lebih mudah, cepat, dan efisien yang pada akhirnya mampu meningkatkan volume transaksi,” kata Fajar dalam keterangannya di Jakarta, Kamis.

Terkait digitalisasi ekosistem industri PBK, lanjut Fajar, dalam jangka panjang perlu dibuat roadmap yang mencakup tahap perencanaan, tahap implementasi, tahap adaptasi, dan tahap kedewasaan.

Menurut Fajar, ada tiga hal yang perlu diperhatikan dalam digitalisasi PBK, yaitu sumber daya manusia yang berwawasan digital, inovasi operasional dan visi strategis, serta aksesibilitas.

“Dalam hal ini terkait ketersediaan informasi industri, pelayanan publik, dan informasi komersial. Keempat, memaksimalkan komunikasi publik dengan menggunakan media massa berbasis digital, termasuk media sosial,” ujarnya.

Sebelumnya, Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (BAPPEBTI) mendorong transformasi digital industri PBK.

Pj Kepala Bappebati Kasan mengatakan PBK menjadi alat penguatan yang strategis seiring dengan perkembangan ekonomi yang mengarah pada bisnis digital.

Sehubungan dengan hal tersebut, diperlukan strategi penguatan transaksi multilateral antara lain melalui pembaharuan produk/perjanjian baru, penjajakan pasar (mitra) baru dan penguatan regulasi.

“Pada saat yang sama, perlu dilakukan penguatan keamanan masyarakat, pengamanan transaksi, dan peningkatan kepercayaan masyarakat terhadap perkembangan industri PBK khususnya transaksi multilateral,” kata Kasan.

Bappebti menyebutkan nilai transaksi PBK pada tahun 2023 mencapai Rp 25,680 triliun notational value (NV) atau total aset kontrak. Pada semester I-2024, kinerja PBK tercatat sebesar Rp14,594 triliun.

Kisaran komoditas yang diperdagangkan di PBK masih timah, minyak mentah (CPO), olein, kakao, kopi, dan emas digital.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours