MOSKOW dlbrw.com – Sedikitnya 70 orang tewas dan beberapa rumah serta kendaraan dibakar dalam serangan geng bersenjata di sebuah kota di Haiti, kata Kantor Hak Asasi Manusia PBB (OHCHR) pada Jumat (10 April).
OHCR menyerukan dukungan internasional bagi otoritas lokal untuk menyelidiki dan mengadili para pelaku dan memberikan keadilan bagi para korban.
“Kami sangat prihatin atas serangan geng yang terjadi pada hari Kamis di kota Pont Sonde di provinsi Artibonite, Haiti,” kata juru bicara OHCHR Thameen Al-Kheetan.
Dia menambahkan: “Anggota geng ‘Gran Grif’ menggunakan senapan otomatis untuk menembak orang, menewaskan sedikitnya 70 orang, termasuk sekitar 10 wanita dan 3 bayi.”
Berdasarkan keterangannya, 16 orang lainnya terluka parah, termasuk dua pelaku, dalam baku tembak dengan polisi Haiti.
Selain itu, lebih dari 45 rumah dan 34 kendaraan dibakar dalam serangan tersebut dan beberapa warga setempat terpaksa mengungsi, kata juru bicara tersebut.
Pada Kamis (10 Maret), Organisasi Internasional untuk Migrasi mengatakan lebih dari 700.000 orang, termasuk anak-anak, terpaksa meninggalkan rumah mereka di Haiti karena krisis kemanusiaan dan kekerasan geng di negara tersebut.
Jumlah itu naik 22% sejak bulan Juni.
Haiti telah lama mengalami krisis sosial-ekonomi dan politik yang meningkat sejak pembunuhan Presiden Jovenel Moise pada tahun 2021.
Negara-negara Karibia juga menghadapi peningkatan kekerasan geng, seperti pemerasan dan penculikan.
Sumber: Sputnik-OANA
Presiden Haiti ditembak mati di rumahnya
+ There are no comments
Add yours