KBRI Beijing ajak pengusaha Shandong perluas bisnis di Indonesia

Estimated read time 3 min read

Qingdao dlbrw.com – Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Beijing mengundang pengusaha asal Shandong, sebagai provinsi dengan produk domestik bruto (PDB) terbesar ke-3 di China, untuk mengembangkan usahanya di Indonesia.

“Sebagai provinsi dengan PDB terbesar ketiga di Tiongkok, saya yakin Shandong menawarkan potensi besar bagi Indonesia. Beberapa menteri Indonesia menyaksikan potensi tersebut saat berkunjung ke Qingdao,” kata Duta Besar Indonesia untuk Tiongkok dan Mongolia Djauhari Oratmangun di Qingdao. Provinsi Shandong di Tiongkok pada Rabu (16 Oktober).

Hal tersebut disampaikan Dubes Djauhari pada Business Forum “Promoting Stronger Indonesia-China Economic Cooperation” yang diselenggarakan oleh KBRI Beijing dan dihadiri oleh sekitar 50 perusahaan di Shandong dan sekitarnya di bidang energi hijau, bioteknologi, farmasi, kecerdasan buatan, otomotif. , makanan, pertanian dan produk lainnya.

“Menteri Perhubungan RI meninjau teknologi kereta api berkecepatan tinggi dengan teknologi otonom, dan Menteri Kelautan dan Perikanan RI juga mengunjungi perusahaan perikanan di Shandong,” kata Dubes Djauhari.

KBRI Beijing bermaksud memperluas jaringannya hingga mencakup banyak perusahaan dan industri di Provinsi Shandong, menurut Dubes Djauhari.

“Saya juga mencatat bahwa Qingdao terus memprioritaskan investasi di bidang infrastruktur, industri teknologi tinggi, dan industri strategis yang sedang berkembang. Kami berharap dapat bekerja sama untuk menjajaki kerja sama di bidang-bidang ini,” tambah Dubes Djauhari.

Menurut Dubes Djauhari, berdasarkan data, pada tahun 2023, volume perdagangan bilateral Indonesia dan Tiongkok mencapai 139,41 miliar dolar AS dengan surplus di pihak Indonesia.

Sedangkan pada Januari hingga Agustus 2024, nilai bisnis kami mencapai 92,7 miliar dolar AS, meningkat 15 persen dibandingkan periode sebelumnya pada tahun 2023.

Tiongkok juga tercatat sebagai sumber investasi terbesar kedua di Indonesia. Pada tahun 2023, investasi Tiongkok mencapai 7,4 miliar dolar AS, disusul investasi Hong Kong senilai 6,5 miliar dolar AS. Dibandingkan dengan nilai investasi pada tahun 2014 yang hanya sebesar 800 juta dolar AS, berarti investasi Tiongkok meningkat dua kali lipat dan meluas di beberapa bidang.

“Pada Minggu, 20 Oktober 2024, Indonesia akan mempunyai pemimpin baru, yaitu Prabowo Subianto. Sebelum dilantik, saat menjabat sebagai Menteri Pertahanan dan Presiden terpilih, Prabowo Subianto bertemu dengan Presiden Xi Jinping di Beijing untuk memastikan kerja sama dan kesinambungan hubungan dengan Tiongkok.” “, kata duta besar.

Seperti Presiden Joko Widodo, Prabowo Subianto, kata Dubes Djauhari, memandang Tiongkok sebagai mitra utama.

Indonesia berharap Tiongkok dapat berbagi praktik terbaik di bidang-bidang tersebut. Oleh karena itu, saya yakin kerja sama ekonomi yang kuat dengan Tiongkok akan terus berkembang – termasuk para pengusaha dari Provinsi Shandong. “. Jelas Dubes Djauhari.

Selain itu, Dubes Djahari menyampaikan bahwa Indonesia juga mempunyai peran penting di ASEAN yang berpenduduk sekitar 600 juta jiwa.

“Kita harus memikirkan apa yang akan terjadi dengan China, Indonesia, dan ASEAN dalam 10-20 tahun ke depan, tentu akan ada perubahan geo-ekonomi. Pemerintahan baru juga berkomitmen penuh untuk menciptakan lingkungan yang kondusif bagi investasi, perdagangan dan perdagangan. pariwisata. Saya menantikan kedatangan Anda di Indonesia,” kata Dubes Djauhari.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours