Keponakan Ayu Ting Ting Sempat Dehidrasi Sebelum Meninggal, Ini Pandangan Dokter

Estimated read time 2 min read

dlbrw.com, JAKARTA – Keponakan Ayu Ting Ting, Ryaz Zoltan Fakrizal meninggal dunia pada 31 Agustus lalu. Menurut keterangan Ayu, sebelum dihirup, bayi berusia satu bulan itu mengalami muntah-muntah hebat dan diare usai mendapat vaksin polio.

Terkait hal tersebut, Sekretaris Departemen Koordinasi Alergi Imunologi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Dr. Endah Sitraresmi menyampaikan pemikirannya. Menurut dr Endach, kejadian pasca vaksinasi mungkin ada hubungannya dengan vaksin, bisa juga tidak. Misalnya ada anak yang meninggal setelah vaksinasi, namun hasil otopsi ternyata anak tersebut tersedak makanan.

“Jadi dia tersedak makanan karena vaksin? Tentu saja tidak. Itu saja, kebetulan atau peristiwa yang tidak disengaja. “Saya tidak bisa menjawab secara spesifik karena itu bukan kompetensi saya, tapi perlu pengkajian lebih lanjut,” kata Endach dalam diskusi media virtual, Selasa (03/09/2024).

Ia pun menjelaskan tanda-tanda dan pengobatan yang tepat jika anak mengalami dehidrasi seperti yang dialami mendiang Rayaz. Dr Endach menjelaskan, tubuh anak kehilangan banyak cairan akibat muntah dan diare terus menerus. Oleh karena itu, ketika anak merasa dehidrasi, hal pertama yang harus dilakukan adalah bagaimana cara mengisi kembali cairan dalam tubuhnya.

“Jadi perjuangan melawan dehidrasi bukan hanya dengan menemukan obat A dan B, tapi menemukan PRS. Cairan yang keluar harus diganti. Anak muntah, diare, tidak mencari probiotik atau obat untuk menghentikan diare. , tidak, mereka mencari oralit. Atau misalnya bayi masih menyusui, berikan ASI secukupnya,” kata Endach.

Menurut Dr End, ketika dehidrasi mencapai tingkat kritis, anak seringkali tidak bisa minum. Pada kondisi ini, disarankan untuk segera membawa anak ke rumah sakit terdekat.

“Jadi penting sekali ketika bayi muntah atau diare, segera berikan oralit atau ASI. “Jika cairan tidak bisa masuk, biasanya itu pertanda dehidrasi parah, jadi segera bawa bayi Anda ke rumah sakit,” kata dokter. kata Endach.

Dr Enda membeberkan tanda-tanda dehidrasi pada anak yang patut diwaspadai orang tua. Salah satu tanda yang paling sederhana adalah memantau frekuensi buang air kecil anak. Normalnya, bayi harus buang air kecil setiap 4-6 jam, atau minimal 6 kali dalam 24 jam. Jika anak tidak buang air kecil lebih dari 6-8 jam, ini harus dianggap sebagai tanda dehidrasi.

Perhatikan juga tangisan anak. Bayi yang sehat menangis ketika menangis. Jika anak menangis tanpa air mata, ini mungkin tanda dehidrasi.

“Seorang anak bisa menunjukkan tanda-tanda dehidrasi meskipun matanya terbuka, lalu kalau perutnya kencang perlahan akan kembali naik, ini tanda-tanda dehidrasinya serius. Tapi yang paling mudah dilakukan adalah frekuensi buang air kecil,” kata dia. Dr.Enda.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours