Pemprov DKI luncurkan program nyamuk Wolbachia untuk tanggulangi DBD

Estimated read time 3 min read

Jakarta dlbrw.com – Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta resmi meluncurkan program pengendalian demam berdarah dengue (DBD) dengan nyamuk Aedes aegypti yang disebarkan Wolbachia di Agroedukasi GSG RW 07, Kelurahan Kembangan Utara, Kecamatan Kembangan , Jakarta Barat. , Jumat.

Wali Kota Jakarta Barat Uus Kuswanto mengatakan, rangkaian pengendalian DBD dengan metode Wolbachia di Jakarta Barat sudah dimulai sejak wilayah tersebut ditetapkan sebagai salah satu lokasi pelaksanaan program.

“Rangkaian persiapan pelaksanaan kegiatan pencegahan DBD dengan metode Wolbachia di Jakarta Barat dimulai sejak kawasan ini ditetapkan sebagai salah satu lokasi pelaksanaan program. “Dan berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 1341 tentang pelaksanaan Proyek Implementasi Wolbachia sebagai Inovasi Penanggulangan Demam Berdarah Dengue,” ujarnya.

Uus menjelaskan, Jakarta Barat terpilih menjadi salah satu dari lima kota terpilih, selain Semarang, Bandung, Kupang, dan Bontang, dalam program Kementerian Kesehatan (Kemenkes).

Guna mendukung kelancaran program ini, Pemkot Jakarta Barat juga mengadakan pelatihan bagi petugas senior pemantau ulat (Jumatic) guna membantu warga memahami program tersebut.

“Sosialisasi dan edukasi juga dilakukan secara besar-besaran di seluruh wilayah Jakarta Barat dengan berbagai cara, antara lain tatap muka, media sosial, webinar, penyebaran leaflet, serta saluran informasi lainnya,” jelasnya.

Uus menambahkan, pihaknya juga sedang mendata orang tua angkat (OTA) yang bersedia menitipkan satu ember berisi telur nyamuk yang terinfeksi Wolbachia. Hingga saat ini, jumlah OTA di wilayah Kembangan Utara mencapai 1.185 orang. Mereka adalah warga masyarakat yang paham akan tugasnya menjaga ember berisi telur nyamuk ber-Wolbachia.

Selanjutnya, Kecamatan Kembangan dipilih sebagai tempat pelepasan nyamuk Wolbachia pertama karena memiliki angka demam berdarah tertinggi pada tahun 2023, dengan angka kejadian 54,1 per 100.000 penduduk.

“Kecamatan Kembangan mempunyai kepadatan penduduk yang cukup tinggi, masyarakatnya dikenal ramah dan kooperatif sehingga pada dasarnya masyarakat di sini menerima pelepasan nyamuk Aedes aegypti beserta Wolbachia,” tambah Uus.

Ia juga menjelaskan, peningkatan kasus DBD di Jakarta Barat pada tahun 2024 terjadi sejak Februari dan mencapai puncaknya pada April sebanyak 799 kasus.

Pada bulan Maret hingga Juni 2024, jumlah kasus akan lebih tinggi dari nilai maksimum dalam lima tahun terakhir. Selanjutnya kasus mulai menurun pada bulan Juli dan pada bulan September tercatat 73 kasus.

Pada kesempatan yang sama, Plt. Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan Yudhi Pramono menargetkan penetasan 60 persen telur nyamuk pembawa wolbachia untuk menekan jumlah nyamuk Aedes aegpty penyebar demam berdarah.

“Untuk Wolbachia ada tujuannya, minimal targetnya minimal 60 persen telurnya menetas. Sehingga diharapkan bisa berdampak pada upaya penurunan kasus DBD di Jakarta Barat,” kata Yudhi.

Pada umumnya nyamuk dapat terbang hingga jarak 100 meter. Namun jika angin bertiup, nyamuk bisa terbang lebih jauh. Oleh karena itu kita berharap penyebaran nyamuk ber-Wolbachia semakin meluas.

Sementara itu, guna menurunkan angka kasus demam berdarah di Jakarta Barat, Yudhi juga berharap angka kasusnya bisa turun hingga 10 per 100.000 penduduk. Kementerian Kesehatan memastikan cara pengangkutan nyamuk ber-Wolbachia akan terus dievaluasi dan akan terus menyebar ke kota-kota lain.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours