Internet Mati Total, Alat Komunikasi Ini Jadi Andalan Warga Gaza

Estimated read time 2 min read

GAZA – Perusahaan telekomunikasi Palestina (Paltel Group) mengumumkan bahwa layanan Internet di koridor utara Gaza telah terganggu total selama 15 hari karena pasukan militer di wilayah tersebut terus melakukan pembunuhan dan pemindahan paksa.

“Pemadaman listrik yang mempengaruhi banyak wilayah di Gaza utara terjadi secara bertahap sebelum pasokan listrik dimulai, karena para pekerja industri berupaya memulihkan layanan secepat mungkin,” tulis Kantor Berita Palestina (WAFA).

Perusahaan tersebut mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa konektivitas internet terputus di beberapa bagian kamp Jabaliya, sehingga mempengaruhi kemampuan masyarakat untuk menghubungi tim pertahanan sipil dan layanan medis.

Menurut AFP, pemadaman listrik sudah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari.

Namun, sekitar 2,4 juta orang di wilayah yang terkepung kini menghadapi depopulasi jangka panjang setelah Israel memutus aliran listrik dan bahan bakar.

Serangan Israel yang terus menerus telah menewaskan hampir 20.000 warga Gaza, sebagian besar perempuan dan anak-anak.

Kini, tanpa generator atau panel surya, mustahil bagi warga Gaza untuk menggunakan komputer atau menonton TV, mengisi daya ponsel, atau menggunakan Internet.

Hanya sedikit warga Gaza yang mampu membelinya. Namun, masyarakat mengatakan bahwa mereka masih mengandalkan radio bertenaga baterai untuk mendapatkan informasi.

“Kami punya banyak barang dagangan, tapi barang-barang itu hilang sejak minggu pertama perang. Setelah saluran telepon dan internet diputus, radio menjadi satu-satunya cara untuk memahami apa yang sedang terjadi,” kata Mahmoud dari tokonya di La Law. .

Mahmoud menjelaskan bahwa daya tahan baterai radio yang lama dipandang sebagai keuntungan lain.

Sebelum konflik di Gaza, harga radio bertenaga baterai sekitar $7, namun sekarang harganya sekitar $16.

“Kami juga harus menjual kembali radio-radio rusak yang dikembalikan kepada kami karena tingginya permintaan,” tambah Rafa.

Menurut laporan, banyak perusahaan penyiaran seperti BBC Arab dan Al Jazeera telah menyiapkan saluran khusus untuk membantu pemangku kepentingan mendapatkan berita dan perkembangan terkini.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours