Kemenkes dan WHO Luncurkan Strategi Nasional Pengendalian Resistansi Antimikroba

Estimated read time 2 min read

dlbrw.com, JAKARTA — Kementerian Kesehatan RI (Kemenkes) dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) meluncurkan Strategi Nasional Pengendalian Resistensi Antimikroba periode 2025-2029. Strategi nasional (STRANAS) ini merupakan respon untuk mencegah kematian akibat resistensi antimikroba (AMR).

Koordinasi lintas sektoral untuk mengatasi kasus AMR di Indonesia sebelumnya telah dilakukan terkait dengan Peraturan Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Nomor 07 Tahun 2021 tentang Rencana Aksi Nasional Pengendalian Resistensi Antimikroba Tahun 2020-2024.

Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono mengatakan peluncuran Strategi Nasional Pengendalian Resistensi Antimikroba merupakan kesempatan penting untuk belajar dari kesalahan masa lalu dan berkomitmen terhadap upaya pencegahan resistensi AMR.

Strategi nasional ini mempunyai tiga pilar utama: tata kelola yang efektif, informasi strategis dan sistem evaluasi eksternal. “Strategi nasional ini dibangun berdasarkan empat pilar penting: pencegahan penyakit menular, akses terhadap layanan kesehatan esensial, diagnosis tepat waktu dan akurat, serta pengobatan berkualitas yang tepat dan terjamin,” kata Dante dalam siaran persnya, Selasa (20/8/2024). adalah . )

Ia berharap peluncuran Strategi Nasional Pengendalian Resistensi Antimikroba dapat menyelamatkan jutaan nyawa di masa depan.

Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan Azar Jaya menyatakan, jumlah kematian akibat AMR di seluruh dunia pada tahun 2019 sebanyak 1,27 juta jiwa. Angka ini diprediksi akan terus meningkat dan pada tahun 2050 diperkirakan 10 juta jiwa akan meninggal.

Strategi nasional ini merupakan upaya untuk mencegah meningkatnya kematian terkait AMR yang merupakan ancaman global. “Jika hal ini tidak kita kelola dengan baik tentu akan menimbulkan permasalahan khususnya di negara kita (Indonesia),” kata Azar.

Strategi Nasional Pengendalian Resistensi Antimikroba mencakup 14 intervensi utama. Strategi nasional ini akan dijadikan masukan dalam penyusunan rencana aksi nasional pengendalian AMR lintas sektoral periode 2025-2029.

Tolong. Peluncuran Strategi Nasional Pengendalian Resistensi Antimikroba didasarkan pada pendekatan WHO yang berpusat pada manusia, kata Ketua Tim Sistem Kesehatan WHO Roderick Salenga. “Pendekatan ini akan secara langsung mengatasi hambatan yang dihadapi masyarakat dalam mengakses layanan kesehatan untuk mencegah, mendiagnosis dan mengobati infeksi, termasuk infeksi yang resistan terhadap obat,” kata Salenga.

Dengan kata lain, pendekatan ini mengedepankan akses dan kesetaraan yang merupakan nilai penting dalam transformasi kesehatan. “Kami berharap kepemimpinan Indonesia tidak hanya menginspirasi kesadaran tetapi juga tindakan,” ujarnya. 

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours