Manajer Tim Sepak Bola Sumut Sayangkan Aksi Pemukulan Pemainnya, Bantah Bermain Sabun

Estimated read time 2 min read

dlbrw.com, JAKARTA – Manajer tim sepak bola Pekan Olahraga Nasional Sumut (PON Sumut) Molyadi Simatupang menyayangkan pemain Papua Barat yang memukul pemain. Tendangan Alif Eka Rizki membuat sang kapten mengalami cedera hidung sehingga membuatnya absen pada laga delapan besar Sumut melawan Samara Barat, Jumat (13/9/2024).

Dalam pesan tertulisnya kepada dlbrw.com, Mulyadi membantah tudingan Sumut main sinetron melawan Sulawesi Tengah (Sulteng) Sumut pada laga kualifikasi final Grup B Turnamen Sepak Bola Putra PON Aceh Cho-Sumut, Rabu malam. (11/11/18). 9/2024). Stadion H Dimurthala Lampineung, Banda Aceh.

“Dulu saya pribadi dan sekaligus manajer tim sepak bola PON Sumut dan memang para pemain sepak bola dimana pun pasti menyayangkan kejadian pemukulan ini. Apalagi, hal itu tidak terjadi pada pertandingan di lapangan sepak bola, melainkan terjadi di ruang pemain.

Molyadi menilai kurangnya perhatian terhadap keamanan saat ini telah menyebabkan terjadinya penyerangan. Alif harus menerima taruhan atas cedera yang dideritanya dan ia mungkin akan melewatkan pertandingan hari ini.

Ia menjelaskan: “Adapun tudingan sinetron itu tidak benar. Sebagai pengelola tim PON Sumut, saya sudah instruksikan kepada para pelatih untuk menghadapi siapa pun termasuk Sulawesi Tengah, untuk bermain keras, menunjukkan sportivitas, dan menghormati lawannya.” .

Ia menyebut Sumut sudah lolos ke delapan besar pada laga grup terakhir. Molyadi berpesan kepada para pelatih agar cerdas menerapkan strategi yang tepat mengingat pertandingan penyisihan grup hingga babak delapan besar hanya tinggal menyisakan satu hari lagi.

Teknisnya pasti terserah pelatih, kata Mulyadi.

Molyadi yang menyaksikan langsung pertandingan Sumut vs Sulawesi Tengah di televisi, menegaskan belum ada tanda-tanda sinetron. Hal itu terlihat dari sedikitnya peluang yang dimiliki Sumut yang berhasil ditepis oleh kiper Sulawesi Tengah yang bermain sangat baik sepanjang pertandingan.

“Jika ada tanda-tanda pelanggaran, pastinya tidak akan ada peluang mencetak gol melawan lawan. Selain itu, saya juga bisa menjelaskan bahwa PON ini seperti sebuah turnamen yang kedua tim harus memainkan satu pertandingan di kedua hari tersebut. Total empat pertandingan, tentu saja, “sangat sulit bagi tim mana pun untuk memainkan empat pertandingan berturut-turut, dan wajar jika jadwalnya naik turun.”

Dari segi hukum, komplotan Sumut melapor ke polisi di Aceh. Molyadi mengatakan, langkah selanjutnya akan diserahkan kepada penegak hukum.

“Kami berharap kejadian serupa tidak terulang lagi dalam beberapa hari ke depan dan aparat keamanan lebih waspada untuk menjamin keselamatan atlet yang bertanding,” ujarnya.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours