Tingkatkan Profitabilitas Dengan Sains Data Dalam Pemilihan Lokasi Usaha Waralaba

Estimated read time 3 min read

dlbrw.com, JAKARTA – Waralaba menjadi salah satu cara yang populer bagi para pengusaha dalam membangun bisnis, terutama di industri makanan dan minuman yang persaingannya sangat ketat. Memiliki bisnis sendiri merupakan dambaan banyak orang. Namun membangun bisnis dari awal tidaklah mudah.

Pengusaha harus menghadapi berbagai tantangan mulai dari merumuskan ide bisnis, membuat rencana bisnis, memilih lokasi, mencari pemasok produk, merekrut karyawan, dan menerapkan strategi pemasaran yang efektif.

Waralaba seringkali menjadi solusi bagi pengusaha yang ingin meminimalkan risiko dalam menjalankan bisnis. Waralaba adalah model bisnis di mana pemilik bisnis (penerima waralaba) memberikan hak kepada individu atau perusahaan lain (penerima waralaba) untuk menjalankan bisnis yang sama dengan menggunakan merek, produk, layanan, dan model operasi yang ditetapkan oleh pemberi waralaba.

Pemberi waralaba biasanya menawarkan konsultasi kepada pewaralaba mengenai operasi dan strategi pemasaran, pelatihan, pengendalian kualitas, dan konsultasi bisnis. Dukungan ini sangat berguna dalam mengurangi risiko kegagalan bisnis, karena pewaralaba dapat memperoleh manfaat dari pengalaman sukses bisnis yang ada.

Salah satu faktor terpenting dalam keberhasilan sebuah waralaba adalah pemilihan lokasi yang tepat. Lokasi yang strategis tidak hanya menarik lebih banyak pelanggan, tetapi juga menjamin efisiensi operasional perusahaan. Sebaliknya, lokasi yang tidak tepat dapat mengakibatkan menurunnya kinerja usaha yang pada akhirnya dapat berujung pada kebangkrutan perusahaan. Oleh karena itu, memilih lokasi franchise merupakan sebuah keputusan yang tidak bisa dianggap enteng.

Dalam konteks ini, ilmu data berperan penting dalam membantu pewaralaba memilih lokasi yang optimal. Melalui analisis data yang mendalam, ilmu data dapat memberikan informasi yang lebih akurat tentang profitabilitas suatu lokasi berdasarkan faktor-faktor seperti demografi, tingkat ekonomi, arus lalu lintas, dan banyak lagi.

Ilmu data telah mengubah cara perusahaan mengumpulkan dan menganalisis informasi bisnis. Saat memilih lokasi waralaba, ilmu data dapat digunakan untuk memproses data dalam jumlah besar dan mengidentifikasi pola yang tidak terlihat dengan mata telanjang. Teknologi ini memungkinkan franchisor dan franchisee untuk membuat keputusan yang lebih baik dan lebih tepat berdasarkan data.

Penelitian yang dilakukan oleh Tati Mardiana, dosen Kampus Bisnis Digital Universitas Nusa Mandiri (UNM) ini membahas tentang pengembangan model pembelajaran mesin untuk memprediksi profitabilitas gerai waralaba. Penelitian ini melibatkan 120 lokasi waralaba makanan cepat saji dengan 25 karakteristik berbeda. Metode yang digunakan dalam penelitian ini melibatkan kombinasi teknik bootstrapping dan algoritma genetika (GA).

Menurut Tati, bootstrapping digunakan untuk mengatasi masalah distribusi data yang tidak seimbang, sedangkan algoritma genetika membantu memilih fitur yang paling relevan untuk memprediksi profitabilitas lokasi waralaba.

Hasil penelitian menunjukkan keakuratan prediksi Naive Bayes meningkat dari 85 persen menjadi 97,5 persen setelah menggunakan teknik bootstrapping dan algoritma genetika. Peningkatan akurasi prediksi yang signifikan ini menunjukkan bahwa pendekatan ini secara efektif mengatasi tantangan yang terkait dengan prediksi lokasi waralaba.

Temuan ini penting karena pewaralaba dapat mengambil keputusan yang lebih tepat dalam memilih lokasi toko yang menguntungkan, yang pada akhirnya dapat mengurangi risiko kegagalan bisnis.

Penulis: Tati Mardiana, Ketua Program Studi Ilmu Data Universitas Nusa Mandiri

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours