Soal Hilirisasi LPG, Pertamina Siap Duduk Bareng dengan Bahlil

Estimated read time 2 min read

dlbrw.com, JAKARTA – PT Pertamina (Persero) menanggapi pernyataan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahdalia yang mendorong pengurangan impor LPG. Bahlil menegaskan, hilirisasi harus dilakukan di daerah berdasarkan arahan Presiden Joko Widodo.

Hal itu diungkapkan Wakil Direktur Jenderal Pertamina Wiko Migantoro pada Senin (19/8/2024) malam saat ditemui awak media di Hotel Mandarin Oriental Jakarta. Wiko mengaku koordinasi internal langsung terjadi setelah pengumuman Menteri ESDM yang baru dilantik.

Sebelumnya, Direktur Utama (Nicky Vidyawati) Produksi Negara; Ia menyampaikan kepada direksi akan memulai langkah-langkah peningkatan LNG (gas alam cair) dan produksi gas alam nasional. “Solusi untuk meningkatkan produksi,” kata Vico kepada Menkeu.

Katanya ada dua sumber: propana (C3) dan butana (C4). Ini adalah bahan baku LPG. Pertama langsung dari sumber gas bumi dan kedua sebagian dari kilang penghasil LPG.

Apakah kemungkinannya tinggi? Hal ini terkait dengan pemenuhan kebutuhan negara. Jadi kita bisa mengurangi impor.

“Kapasitas produksi dalam negeri masih sangat rendah dibandingkan kebutuhan dalam negeri. Sehingga kita harus memikirkan bersama bagaimana mencari alternatif pasokan bahan bakar gas, seperti jaringan gas,” kata Wiko.

Untuk harga, kami belum bisa menyebutkan jumlahnya. Hal ini harus dilakukan melalui perusahaan patungan antara Pertamina dan pemerintah.

Bahlil sebelumnya sempat menyinggung soal terbuangnya elpiji dalam pidato pertamanya sebagai Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral. Di bawah bimbingan Presiden Joko Widodo dan Presiden terpilih Prabowo Subanto, ia menyadari perlunya melanjutkan kemajuan dalam eksplorasi minyak. Khususnya, sumur-sumur yang dilaporkan tidak aktif (diaktifkan kembali) oleh SKK Migas.

“Jadi istri Direktur Utama Pertamina (Nicky Vidyawati) harus menjelaskan lebih lanjut. Karena produksi kita berkurang, konsumsi meningkat; Ada produk yang terus diimpor. Apa yang harus disediakan negara agar bisa kompetitif? kata Bahlil.

Nama Dwi Soetjipto, Kepala SKK Migas, juga disebut-sebut. Menyusul pernyataan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Arifin Tasrif sebelumnya yang meminta informasi lengkap. Sebagian besar terkait dengan impor LPG.

“Presiden Prabowo dan Jokowi sudah menginstruksikan kami untuk segera memproduksi LPG,” kata Bahlil.

 

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours