SKK Migas: Produksi Exxon Cepu akan tambah penerimaan Rp33,6 triliun

Estimated read time 2 min read

Bojonegoro dlbrw.com – Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) menyatakan peningkatan produksi migas dari Blok Cepu yang dioperasikan oleh ExxonMobil Cepu Limited (EMCL) berpotensi menambah pendapatan negara. senilai 2,1 miliar dolar AS. atau setara dengan Rp 33,6 triliun. Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto alias Tjip menjelaskan tambahan produksi minyak tersebut berasal dari pengeboran 7 sumur karbonat dan dua sumur plastik di Lapangan Banyu Urip, Blok Cepu. Total investasi dari proyek ini mencapai 203,5 juta dollar AS atau Rp 3,25 triliun. Kami mengucapkan terima kasih karena dari investasi ini diperkirakan tambahan pendapatan negara sekitar 2,1 miliar dollar AS atau Rp 33,6 triliun, kata Tjip. pertunjukan. . Peresmian BUIC di Lapangan Banyu Urip, Bojonegoro, Jawa Timur, Jumat. Hari ini, Jumat (9/8), diresmikan produksi minyak perdana Banyu Urip Infill Clastic (BUIC) Sumur B13 yang memiliki target produksi tambahan minyak sekitar 42,92 juta barel minyak (MMBO). Sedangkan enam sumur sisanya rencananya akan mulai dibor pada tahun ini dan satu sumur lagi akan dibor pada tahun 2025. Tjip menjelaskan produksi minyak pertama hari ini sebanyak 13.300 barel yang dihasilkan dari Sumur Klastic B13 yang juga merupakan sumur pertama proyek BUIC. Dia menargetkan sumur kedua, Sumur B12, bisa diluncurkan pada kuartal IV 2024. Kemudian, dia juga mengharapkan kedua sumur tersebut dapat memberikan kontribusi produksi rata-rata sesuai target Program Kerja dan Anggaran (WP&B). produksi tahunan sebesar 9.285 barel per hari (bopd) pada tahun 2024. “Meski onstream sumur pertama mengalami perubahan, SKK Migas berharap BUIC tetap bisa berkontribusi sesuai target pada WP&B 2024,” kata Tjip. . Selain itu, tiga sumur lagi dari proyek BUIC yaitu sumur C13, C14, dan C19 serta dua sumur plastik yaitu C15 dan C21 ditargetkan onstream pada kuartal I 2026. Sumur-sumur tersebut dapat memberikan data potensi yang lebih akurat. Kandungan minyak lapisan klastik Lapangan Banyu Urip diperkirakan memiliki cadangan 3P sebesar 670 juta barel minyak, kata Tjip. Tjip menjelaskan, proyek BUIC akan mencapai puncak produksi pada tahun 2027 dengan tingkat produksi sebesar 19.000 barel minyak per hari (BOPD). Dalam kesempatan tersebut, ia mengapresiasi ExxonMobil bersama proyek BUIC yang memperkuat produk nasional, termasuk penggunaan rig untuk alat pengeboran. Peralatan yang digunakan merupakan hasil kerja dan operasional PT Pertamina Drilling Services Indonesia (PDSI) sebagai anak perusahaan PT Pertamina yang menunjukkan kompetensi anak bangsa dalam memenuhi standar internasional jutaan barel ExxonMobil​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​-2024

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours