KKP perjuangkan akses pasar perikanan dalam forum Asia Pasifik

Estimated read time 2 min read

JAKARTA dlbrw.com – Pada pertemuan regional Asia-Pasifik di Bali, pemerintah Indonesia melalui Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) berupaya memperluas akses pasar terhadap produk ikan yang dihasilkan oleh nelayan kecil.

Pertemuan yang diselenggarakan KKP bersama Food Agriculture Organization (FAO) dan Infofish untuk membahas peningkatan akses pasar produk perikanan dan budidaya.

Direktur Jenderal Perikanan KKP Lotharia Latif dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Kamis, mengatakan Indonesia merupakan salah satu produsen perikanan dan budidaya perikanan terbesar di dunia, menyumbang 7 persen dari total produksi ikan dunia.

“Nelayan Indonesia sebagian besar 90 persennya adalah nelayan kecil dan kepentingan mereka juga akan kita perjuangkan dalam pertemuan regional ini,” kata Latif.

Ia menegaskan, Indonesia mempunyai potensi yang sangat besar di sektor perikanan laut. Untuk itu, ia berharap melalui pertemuan ini pengaturan perdagangan perikanan skala kecil dapat berperan lebih besar dan didengar di kancah internasional.

Dalam kesempatan yang sama, Kepala Kantor Perwakilan FAO untuk Indonesia dan Timor Timur Rajendra Aryal Kumar mengapresiasi dukungan KKP dan Infofish atas kerja sama yang baik dalam penyelenggaraan lokakarya.

Ia menghimbau agar aksi ini menjadi sarana diskusi dan tukar pikiran, khususnya pada aspek perdagangan produk kelautan dan ikan hasil penangkapan ikan skala kecil.

“Penangkapan ikan skala kecil tidak hanya sekedar bisnis, tetapi juga kehidupan, pemberdayaan dan pengelolaan perikanan. “Kami berharap pertemuan ini dapat berkontribusi pada pengembangan rekomendasi pengelolaan perikanan berkelanjutan di seluruh dunia,” ujarnya.

Lokakarya bertajuk Peluang dan Tantangan Permasalahan Ekonomi dan Pasca Panen Terkait Akses Pasar Produk Perikanan dan Akuakultur ini merupakan kelanjutan dari Lokakarya Regional FAO tentang Pemahaman Tindakan Dukungan Perikanan dalam Konteks Asia yang diselenggarakan pada tanggal 17 dan 19 Oktober. pada tahun 2023

Secara keseluruhan, tujuan pertemuan ini adalah untuk menumbuhkan saling pengertian dan diskusi konstruktif mengenai tantangan dan peluang yang dihadapi negara-negara di kawasan dalam kegiatan pascapanen dalam produksi dan ekspor produk perikanan.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours