Pernah Terkena DBD, Benarkah tidak akan Terinfeksi Lagi?

Estimated read time 2 min read

dlbrw.com, JAKARTA – Masih banyak kesalahpahaman mengenai penyakit demam berdarah dengue (DBD) di kalangan masyarakat. Beberapa orang percaya bahwa orang yang pernah mengidap penyakit ini memiliki kekebalan sehingga tidak akan tertular lagi.

Menurut dokter anak dr Buti A Azali Spa MKS, anggapan tersebut salah. Sebab serotipe virus dengue sebenarnya ada empat. Oleh karena itu, infeksi demam berdarah bisa kambuh atau berisiko bertambah parah.

Oleh karena itu, sangat penting untuk memastikan perlindungan yang lebih baik melalui tindakan pencegahan yang tepat, kata Dr Butti Azali dalam keterangan pers, Minggu (9/8/2024).

Ia mengatakan, salah satu cara mencegah penyakit demam berdarah adalah dengan vaksinasi. Vaksin demam berdarah yang tersedia saat ini dapat diberikan pada kelompok usia 6 hingga 45 tahun. Penggunaannya juga direkomendasikan oleh beberapa asosiasi kedokteran, antara lain Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dan Persatuan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI).

Namun, dr Butti mengingatkan agar vaksinasi dilakukan secara ketat sesuai dosis yang dianjurkan. Dengan demikian, proteksi yang dicapai bisa optimal.

Terkait dengan pemberian vaksin yang dikombinasikan dengan vaksin lain, tentunya masyarakat perlu lebih banyak berkonsultasi dengan dokter mengenai hal tersebut, ujarnya.

Pada kegiatan edukasi bertajuk “Langkah Bersama Pencegahan DBD” di Bandung, Jawa Barat pada Sabtu (9/8/2024), Dr Anas Marouf MKM Platt, Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI , kenang Penonton yang disediakan. Menurutnya, ribuan kasus demam berdarah dilaporkan setiap tahun di Tanah Air.

Pemerintah telah mengembangkan strategi nasional yang komprehensif untuk memerangi penyakit ini. Fokusnya adalah pada penguatan sistem pengawasan dan pengendalian vektor serta pemberdayaan masyarakat.

“Melalui Strategi Nasional Penanggulangan DBD 2021-2025, kami bertujuan untuk menurunkan angka kesakitan dan kematian akibat DBD secara berkelanjutan,” kata Anas Marouf.

Total kasus DBD di Indonesia hingga minggu ke-33 tahun 2024 sebanyak 181.079 kasus dan 1.079 kematian, menurut data Kementerian Kesehatan RI. Jumlah ini lebih banyak dibandingkan total kasus sepanjang tahun 2023 yang berjumlah 44.438 kasus DBD dengan 322 kematian.

 

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours