12 hari diserbu Israel, 200 ribu warga Gaza utara sulit akses makanan

Estimated read time 2 min read

KOTA GAZA, Palestina dlbrw.com – Setidaknya 200.000 warga Palestina di kamp Jabalia, Jalur Gaza utara, tanpa pasokan makanan, air, atau obat-obatan selama 12 hari berturut-turut di bawah pendudukan Israel.

Berdasarkan laporan Pertahanan Sipil Gaza pada Rabu (16/10), warga Palestina di kamp pengungsi Jabalia telah terputus aksesnya terhadap kebutuhan dasar.

Sementara itu, militer Israel terus melakukan pemboman brutal dan menghancurkan bangunan serta infrastruktur di Jalur Gaza utara.

Banyak warga sipil tewas di reruntuhan dan di jalanan ketika militer Israel menargetkan setiap benda bergerak, tambah pernyataan itu, tanpa ada cara untuk mengevakuasi jenazah mereka.

Pernyataan tersebut menekankan bahwa Jabalia sedang dihancurkan secara sistematis dan menghadapi kematian dalam skala besar.

Para saksi mata pertama kali mengatakan kepada Anadolu bahwa tentara Israel menghancurkan, membakar, dan merobohkan bangunan serta rumah di kamp pengungsi secara besar-besaran.

Ledakan dilaporkan terjadi di daerah tersebut karena operasi pembongkaran oleh pasukan Israel, tambah para saksi mata.

Tentara Israel melancarkan operasi militer di Gaza utara pada tanggal 6 Oktober, di tengah pengepungan yang semakin ketat di wilayah tersebut, dengan alasan bahwa serangan tersebut bertujuan untuk mencegah Hamas mendapatkan kembali kekuasaan di wilayah tersebut.

Palestina membantah klaim Israel dan mengatakan bahwa serangan mematikan itu bertujuan memaksa mereka meninggalkan wilayah tersebut secara permanen.

Sejak itu, lebih dari 342 orang tewas dalam kehancuran besar-besaran di seluruh wilayah tersebut, menurut pejabat Palestina.

Operasi berkelanjutan Israel selama 12 hari ini merupakan operasi darat ketiga tentara Israel di kamp Jabalia sejak genosida yang sedang berlangsung di Gaza sejak 7 Oktober 2023.

Israel telah melancarkan serangan brutal di Gaza sejak tahun lalu, menewaskan lebih dari 42.400 orang, sebagian besar perempuan dan anak-anak, dan melukai lebih dari 99.000 orang.

Konflik telah menyebar ke Lebanon, di mana Israel melancarkan serangan mematikan di seluruh negeri, menewaskan lebih dari 1.500 orang dan melukai lebih dari 4.500 orang sejak 23 September.

Meskipun ada peringatan internasional bahwa Timur Tengah berada di ambang perang regional, di tengah serangan Israel yang tiada henti terhadap Gaza dan Lebanon. Tel Aviv meningkatkan konflik pada tanggal 1 Oktober dengan melancarkan serangan darat di Lebanon selatan.

Asal: Anatolia

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours