Kemlu: Peran Indonesia belum sampai jadi mediator Israel-Palestina

Estimated read time 2 min read

Jakarta dlbrw.com – Direktur Jenderal Hukum dan Perjanjian Internasional Kementerian Luar Negeri Ameria Jinang Kong mengatakan, peran Indonesia dalam membantu menyelesaikan konflik berkepanjangan Israel-Palestina belum sampai pada titik menjadi mediator atau mediator.

– Sampai saat ini kami belum melakukan tugas mediasi, kata Amrieh dalam jumpa pers di Jakarta, Senin.

Menurutnya, Indonesia selama ini lebih banyak berkontribusi pada diplomasi yang lebih luas atau khususnya melalui Organisasi Kerja Sama Islam (OKI).

Salah satu faktor yang menghalangi Indonesia berperan langsung sebagai mediator adalah lemahnya hubungan diplomatik dengan Israel.

Karena jika kita ingin menjadi mediator, kita harus mendapat kepercayaan dari kedua belah pihak. “Mungkin salah satu masalahnya (kurangnya hubungan diplomatik) adalah pihak di sana (Israel) menganggap kami bias,” kata Amrieh.

Sementara itu, Direktur Jenderal Asia-Pasifik dan Afrika Kementerian Luar Negeri RI, Abdulkader Jilani, mengakui peran Indonesia sebagai mediator rekonsiliasi Israel-Palestina sudah sering didengar dan memang merupakan hal yang ideal untuk dilakukan.

Namun, ia mengatakan setiap konflik memiliki dinamikanya masing-masing, dan tentunya ada negara tertentu yang lebih mampu memainkan peran lebih penting, seperti mediasi.

“Bukan berarti Indonesia tidak menginginkannya, tapi dinamika politik juga harus kita perhitungkan. “Kita harus melihat peran kita secara realistis dan praktis,” kata Kadir.

Salah satu peran strategis Indonesia adalah upaya Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, selaku perwakilan khusus Organisasi Kerjasama Islam di Palestina, yang melakukan sejumlah perjalanan ke luar negeri untuk bertemu dengan para menteri luar negeri negara anggota tetap Dewan Keamanan PBB dan banyak lagi. negara lain.

Dia berkata: “Ini menunjukkan peran aktif kami dan kami selalu mencari cara untuk menghentikan semua kekerasan yang sedang berlangsung di Gaza, menjamin distribusi bantuan kemanusiaan dan mewujudkan solusi dua negara.”

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours