Barang di Rumah yang Paparkan Mikroplastik, Bisa Kurangi Sperma Pria

Estimated read time 3 min read

dlbrw.com, JAKARTA. Mikroplastik tersebar luas sehingga sulit dideteksi. Partikel kecil ini berasal dari plastik besar yang terurai dan dikaitkan dengan serangan jantung, masalah reproduksi, dan kanker.

Penelitian terbaru juga menunjukkan bahwa mikroplastik dapat menurunkan jumlah sperma. Menurut penelitian di Kanada pada tahun 2019, orang mengonsumsi hingga 52.000 partikel mikroplastik per tahun. Meskipun partikel-partikel ini tersebar luas di lingkungan, ada banyak cara yang berkontribusi terhadap keberadaannya, dan cara untuk menghindarinya dapat dimulai dari dapur.

Berikut lima makanan yang sebaiknya dihindari untuk mengurangi paparan mikroplastik, seperti dilansir Euronews, Selasa (2/7/2024):

1. Peralatan makan plastik dapat memindahkan mikroplastik ke dalam makanan

Menurut studi yang dilakukan oleh American Chemical Society (ACS), talenan saja dapat membuat manusia terpapar hingga 79,4 juta mikroplastik polipropilen—sejenis polimer plastik—setiap tahunnya. Artinya, penggunaan talenan plastik dapat meningkatkan perpindahan mikroplastik ke dalam makanan. Alternatifnya, Anda bisa menggunakan talenan non-plastik yang terbuat dari serat kertas yang kuat.

2. Wadah makanan yang dapat dipanaskan dengan microwave dapat melepaskan mikroplastik

Produk plastik yang diberi label aman untuk microwave dapat melepaskan mikroplastik dalam jumlah besar ke dalam makanan saat dipanaskan. Pada tahun 2023, para peneliti di Universitas Nebraska-Lincoln menemukan sekitar 4 juta mikroplastik per sentimeter persegi dalam makanan bayi yang dikemas dalam plastik “aman untuk microwave”.

Di bawah mikroskop manusia, partikel-partikel ini ditemukan membunuh sekitar 75 persen sel ginjal normal, sehingga menimbulkan kekhawatiran tentang dampaknya terhadap kesehatan manusia.

3. Hindari es krim

Seperti mikroplastik yang terdapat pada air minum kemasan, es batu plastik juga dapat menyebabkan polusi. Meskipun penelitian mengenai hal ini masih sedikit, pembekuan plastik dapat menyebabkan mikroplastik larut ke dalam air, serupa dengan proses yang terjadi pada plastik yang dipanaskan. Sebagai alternatifnya, Anda bisa beralih ke bahan stainless steel dan es sutra yang dinilai lebih sehat dan ramah lingkungan.

2. Hindari penggunaan cangkir kertas

Meskipun gelas kertas dianggap lebih ramah lingkungan, ternyata gelas kertas membantu menghancurkan plastik. Kacamata ini memerlukan lapisan penutup, biasanya mengandung sekitar 10 persen polietilen densitas tinggi (HDPE), untuk mencegah kebocoran air.

Mendaur ulang cangkir kertas menimbulkan masalah karena memerlukan pemisahan lapisan HDPE dari kertas, sehingga mempersulit prosesnya. Namun, ini bukanlah satu-satunya. Menggunakan cangkir kertas untuk minuman panas dapat melepaskan berbagai bahan kimia, sebuah penelitian tahun 2021 yang diterbitkan dalam Journal of Chemical Materials, termasuk fluorida, klorida, sulfat, dan nitrat.

Memilih tempat minuman berbahan stainless steel atau gelas tidak hanya baik bagi lingkungan, tetapi juga mengurangi dampak mikroplastik.

5. Berhenti minum teh celup

Anehnya, sebagian besar kantong teh terbuat dari plastik polipropilena yang ramah lingkungan, dan bahkan kantong teh kertas pun dapat mengandung bekas plastik di segelnya. Hal ini berarti bahan-bahan tersebut tidak dapat terurai secara hayati dan berkontribusi terhadap polusi mikroplastik.

Pada tahun 2023, sebuah penelitian yang diterbitkan oleh Dow University Health Sciences menimbulkan kekhawatiran tentang bagaimana air panas yang digunakan untuk membuat teh dapat melepaskan jutaan mikroplastik dari kantong-kantong tersebut. Penelitian menunjukkan bahwa satu cangkir teh bisa mengandung 3,1 miliar nanoplastik berkat teh celup.

Kantong teh bisa mengandung zat berbahaya, antara lain senyawa fluor, arsenik, garam radium, aluminium, tembaga, timbal, merkuri, kadmium, barium, dan nitrat.

 

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours