Eks Timnas Vietnam dan Dua Pemain U-23 Dihukum 4 Tahun Penjara karena Narkoba

Estimated read time 3 min read

dlbrw.com, JAKARTA – Karier gemilang mantan anggota tim nasional sepak bola Vietnam Dinh Thanh Trung harus berakhir tragis. Gelandang serang peraih Ballon d’Or Vietnam 2017 itu harus mendekam di penjara lebih dari empat tahun akibat konsumsi obat-obatan terlarang.

Thanh Trung tidak sendirian. Empat temannya dari Klub Hong Linh Ha Tinh juga ikut serta, yaitu Duong Quang Tuan (28), Nguyen Trung Hoc (26), Nguyen Ngoc Thang (22) dan Nguyen Van Truong (21). Mereka juga menerima hukuman empat tahun penjara untuk kasus ini.

Jika Thanh Trung sedang berada di penghujung karier, lain halnya dengan Ngoc Thang dan Van Truong. Ngoc Thang merupakan bagian dari skuad U-23 Vietnam yang mengikuti Piala Asia U-23 dan memainkan tiga pertandingan. Ia juga pernah menjadi bagian skuad Vietnam yang dikalahkan Indonesia di SEA Games 2023.

Sedangkan Van Truong merupakan gelandang yang juga mengikuti Piala Asia U-23 dan bermain dalam empat pertandingan. Van Truong kemarin juga mewakili Vietnam bersama timnas senior di Piala Asia 2023 dan menjadi pemain pengganti saat Vietnam kalah 0-1 dari Indonesia.

Kelimanya ditangkap polisi pada Mei 2024. Pengadilan Kota Ha Tinh kemudian memulai persidangan pada 20 Agustus, di mana Thanh Trung diidentifikasi sebagai dalangnya. Namun, persidangan ditunda karena Quang Tuan tidak mempunyai pengacara.

Dikutip VnExpress, Rabu (28/8/2024), Pengadilan Ha Tinh memvonis Thanh Trung 4 tahun 6 bulan pada Selasa (27/8/2024). Ia mengaku menyesal dan berubah emosi saat mengajak empat rekan satu timnya mengatur penggunaan narkoba di hotel tersebut.

Selain Thanh Trung, Quang Tuan juga divonis 4 tahun 6 bulan penjara. Sedangkan Ngoc Thang, Trung Hoc dan Van Truong masing-masing mendapat hukuman 4 tahun penjara. Klub Hong Linh Ha Tinh peserta V-League 2023-2024 telah memutuskan kontraknya.

Berdasarkan dakwaan, polisi Ha Tinh menggeledah dua kamar di sebuah hotel di pusat kota Ha Tinh pada tanggal 3 Mei dan menemukan sekelompok pemain sepak bola dan lima wanita menggunakan obat-obatan terlarang. Ketamine 1,9576 gram, MDMA 0,6064 gram, sabu 510 ml, disita dari lokasi kejadian.

JPU mendakwa para terdakwa memberikan uang untuk membeli narkoba. Trung menjadi dalang, penggagas, menyediakan lokasi dan segera mengambil obat. Quang Tuan dihubungi untuk membeli dan menerima barang guna menyiapkan alat dan barang untuk digunakan.

Kelima perempuan yang terlibat bebas karena tidak memenuhi syarat untuk diadili. Sedangkan untuk pengedar narkoba, penyidik ​​belum bisa memastikannya.

Mengakui dirinya dalang, Trung mengajak rekan satu timnya menyewa kamar hotel untuk mengonsumsi narkoba. Trung mengambil obat-obatan yang ditinggalkan rekannya di sebuah gang dekat hotel, membawanya ke kamarnya dan mengundang beberapa gadis lagi. Kelompok tersebut menggunakannya selama berjam-jam dan keesokan paginya mereka tertangkap basah oleh polisi.

“Sebelumnya, saya juga beberapa kali menggunakan narkoba, tapi sudah lama sekali sehingga saya tidak ingat kapan tepatnya,” kata Trung.

Terdakwa Tuan menjelaskan bahwa dia menghubungi rekannya untuk membeli narkoba, mentransfer uang melalui rekening bank, dan kemudian menelepon Trung untuk datang ke tempat pertemuan untuk mengambil “barang dagangan” tersebut.

Terdakwa Hoc, Thang dan Truong semuanya menyesali tindakan mereka. Mereka mengatakan hal ini disebabkan oleh gaya hidup yang longgar dan kurangnya pelatihan.

Kelima wanita yang dipanggil ke pengadilan tersebut memberikan kesaksian bahwa para pemainnya menelepon dan diajak ke hotel, namun tidak memberikan uang atau tenaga untuk membeli narkoba. Mereka menyadari bahwa tindakan mereka salah.

Hakim Tran Quoc Dung mengatakan para terdakwa adalah atlet berbakat yang berkontribusi terhadap sepak bola negara dan dicintai oleh banyak penggemar. Dalam posisi itu hendaknya mereka belajar, menerapkan dan berusaha mencapai kesuksesan besar, menjadi teladan bagi generasi muda dan tidak melakukan kesalahan-kesalahan tersebut.

Terdakwa menikmati keadaan yang meringankan karena kesaksian mereka yang jujur, kontribusi mereka terhadap industri olahraga selama kompetisi, serta dianugerahi sertifikat prestasi dari banyak institusi dan organisasi.

 

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours