Bandara Israel tak beroperasi Senin (2/9), mogok umum tekan Netanyahu

Estimated read time 2 min read

ISTANBUL dlbrw.com – Bandara internasional utama Israel akan menghentikan semua kedatangan dan keberangkatan pada Senin di tengah pemogokan umum untuk menekan pemerintahan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu agar mencapai kesepakatan pertukaran tahanan dengan Palestina.

Bandara Ben Gurion akan ditutup dan semua penerbangan serta pendaratan akan dihentikan pada pukul 08:00 (0500GMT), menurut juru bicara serikat pekerja terbesar Israel, Histadrut.

Namun juru bicaranya tidak membeberkan kapan bandara tersebut akan dibuka kembali.

Arnin Bar-David, ketua federasi buruh Histadrut, menyerukan pemogokan umum pada hari Senin untuk menekan pemerintah Israel agar mencapai kesepakatan pertukaran tahanan dengan Palestina.

Seruan itu muncul beberapa jam setelah pasukan Israel menemukan enam jenazah sandera di Jalur Gaza selatan.

Harian Israel Haaretz mengutip sumber Israel yang mengatakan bahwa tiga dari enam sandera akan dibebaskan pada tahap pertama kesepakatan pertukaran tahanan yang saat ini sedang dinegosiasikan.

“Mereka ada dalam daftar yang diserahkan pada awal Juli. Ada kemungkinan untuk membawa mereka kembali hidup-hidup,” kata sumber itu.

Hamas mengatakan enam sandera tewas akibat serangan udara Israel yang sedang berlangsung di Jalur Gaza.

Israel memperkirakan lebih dari 100 sandera masih ditahan oleh Hamas di Gaza, beberapa di antaranya diyakini telah meninggal.

AS, Qatar dan Mesir telah menghabiskan waktu berbulan-bulan untuk menengahi kesepakatan antara Israel dan Hamas mengenai pertukaran tahanan, gencatan senjata dan pengiriman bantuan kemanusiaan ke Gaza.

Namun, upaya mediasi terhambat oleh penolakan Netanyahu untuk memenuhi tuntutan Hamas untuk menghentikan perang.

Israel terus melanjutkan serangan brutalnya di Jalur Gaza sejak serangan kelompok Palestina Hamas pada 7 Oktober, meskipun ada resolusi Dewan Keamanan PBB yang menyerukan gencatan senjata segera.

Menurut pejabat kesehatan setempat, lebih dari 40.700 warga Palestina tewas dalam serangan itu, kebanyakan dari mereka adalah wanita dan anak-anak, dan lebih dari 94.100 orang terluka.

Israel menghadapi tuduhan genosida di Mahkamah Internasional, yang memerintahkan penghentian operasi militer di kota Rafah, tempat ratusan ribu warga Palestina mencari perlindungan sebelum serangan tanggal 6 Mei di wilayah tersebut.

Sumber: Anadolu-OANA

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours