Transisi Energi, PLN Raih Anugerah Ekonomi Hijau untuk Infrastruktur EBT Ramah Lingkungan

Estimated read time 2 min read

dlbrw.com, JAKARTA – PT PLN (Persero) meraih Penghargaan Ekonomi Hijau untuk peralatan Energi Baru Terbarukan (EBT) Ramah Lingkungan pada Selasa (30/7/2024) di Jakarta. Penghargaan ini diterima atas upaya perusahaan dalam transisi energi dengan meningkatkan dan menambah pembangkit EBT di dalam negeri.

Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya Bakar mengatakan transisi energi dan pengembangan ekonomi hijau sangat penting karena berdampak pada aspek pembangunan ekonomi dan mengurangi polusi udara, energi, dan produksi tanaman.

“Ekonomi hijau adalah rezim ekonomi yang berupaya meningkatkan kesejahteraan manusia dan kesejahteraan sosial, serta mengurangi risiko kehidupan secara signifikan. Ekonomi hijau juga berarti ekonomi yang menghasilkan karbon dioksida dan polusi lingkungan dalam jumlah rendah atau tidak sama sekali, melestarikan sumber daya alam dan pembangunan sosial, ” katanya.

Pemimpin Redaksi Detikcom Alfito Deannova Ginting mengatakan Green Economy Award merupakan apresiasi yang diberikan terhadap program dan inisiatif perusahaan, lembaga, dan organisasi yang sangat peduli terhadap pembangunan.

“Kami juga memahami bahwa ekonomi hijau memadukan pertimbangan ekonomi dengan aspek lingkungan hidup dalam proses pengambilan keputusan. Hal inilah yang membuat kami yakin bahwa ekonomi hijau sepadan dengan cara negara ini mencapai cita-cita luhurnya dalam menciptakan keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia,” ungkapnya. . Alfito.

Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan penghargaan ini menjadi insentif bagi PLN untuk terus mendukung pemerintah dalam transisi energi guna mengurangi perubahan iklim global. “Penghargaan ini merupakan hasil kerja keras seluruh insan PLN dalam menggarap transisi energi. Prestasi ini menjadi penyemangat bagi kami untuk terus melanjutkan transisi energi guna menjamin kehidupan yang lebih baik bagi generasi mendatang,” kata Darmawan.

Direktur Perencanaan Transmisi dan Sistem PLN Evy Haryadi mengatakan PLN terus melakukan upaya transisi energi, salah satunya menciptakan penghasil EBT dan infrastruktur pendukungnya.

“Tahun lalu, kami berhasil mengoperasikan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) terapung Cirata di Jawa Barat dengan kapasitas 192 megawatt peak (MWp). Ini merupakan PLTS air terapung terbesar di Asia Tenggara dan mampu menyuplai listrik ramah lingkungan ke sebanyak-banyaknya. 50 ribu keluarga,” kata Evy.

Selain itu, tambah Evy, PLN telah sukses membangun PLTS di Ibu Kota Negara (IKN) di pulau tersebut dengan kapasitas 10 megawatt dari total kapasitas 50 megawatt 80 hektare dan memiliki panel surya 21.600.

PLN juga memiliki status pengembangan EBT yang kuat melalui Percepatan Pengembangan Energi Terbarukan (ARED). Skenario ini dimaksudkan untuk diadopsi selain peningkatan kapasitas menjadi 75 persen berbasis EBT dan 25 persen berbasis gas pada tahun 2040 untuk generasi mendatang,” kata Evy.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours