Rektor Marsudi: Narkoba Hancurkan Masa Depan Bangsa

Estimated read time 4 min read

Generasi muda dengan segala kelemahannya menjadi sasaran empuk para pengedar narkoba. Karena permasalahan identitas, tekanan sosial dan pencarian jati diri, mereka mudah terjerumus ke dalam perangkap narkoba.

Oleh karena itu, untuk mencegah hal tersebut, Universitas Pancasila bekerjasama dengan Humas Polri menyelenggarakan acara “Goes to Campus” yang bertemakan “Mewujudkan Generasi Muda Sehat Bebas Narkoba”.

Sebanyak 300 mahasiswa berpartisipasi secara langsung dan 400 mahasiswa melalui platform Zoom dari berbagai jurusan UP. Rektor Universitas Pancasila, Prof. Marsudi Wahyu Kisworo, Wakil Rektor, Dekan dan pimpinan lainnya.

Sementara dari pihak Polri, Kepala Kantor PID Bidang Humas Polri Brigadir Pol. Tjahyono Saputro dan Staf Humas Polri. Dalam penelitian tersebut, para pelajar juga mendapat pengaduan dari masyarakat yang ada di sana, yakni komisaris polisi. Subuat, S.H., M.H., Prof. dr. H. Henry Yosodiningrat, S.H., M.H., Direktur Eksekutif DPP Gerakan Nasional Anti Narkoba (GRANAT), dan Aully Grashinta, M.Sc., Psi., Dosen Fakultas Psikologi Universitas Pancasila.

Dalam sambutannya, Rektor Marsudi Wahyu Kisworo mengucapkan terima kasih kepada Humas Polri yang telah menyelenggarakan acara ini.

“Acara ini sangat penting bagi seluruh civitas akademika Universitas Pancasila, karena menunjukkan besarnya perhatian Polri terhadap dunia pendidikan dan kemahasiswaan. Kita semua mempunyai tanggung jawab untuk memastikan generasi muda terlindungi dari bahaya narkoba. yang tidak hanya membahayakan tubuh mereka, tapi dapat menghancurkan masa depan dan impian mereka,” ujarnya.

Ia mengatakan narkoba merupakan ancaman besar yang dapat menghancurkan tatanan kehidupan di dunia. Sebagai generasi penerus bangsa, pelajar perlu memahami bahwa kecanduan narkoba bukan hanya masalah individu, namun masalah kolektif yang dapat meluas ke keluarga, komunitas, bahkan negara. “Kita tidak boleh membiarkan generasi bangsa ini terseret ke dalam kegelapan narkoba karena kita tahu narkoba dapat berdampak pada generasi bangsa dan menimbulkan permasalahan di masa depan jika tidak kita tangani dengan baik,” ujarnya.

“Saya ingin memanfaatkan kesempatan ini untuk memberikan pesan kepada seluruh mahasiswa Universitas Pancasila. Jadilah generasi yang kuat, cerdas dan bertanggung jawab. Menjauhi narkoba adalah salah satu cara terbaik untuk tetap sehat baik lahir maupun batin,” ujarnya. dikatakan. katanya.

Ia juga mendorong siswa untuk berpartisipasi dalam kampanye anti narkoba di sekolah dan di masyarakat. “Jangan biarkan godaan atau tekanan teman sebaya mengaburkan penilaian Anda. Pilihlah hubungan yang baik dan bangun kebiasaan baik yang akan membuat Anda sukses,” kata Prof. Marsudi.

Sementara itu, Kepala Kantor PID Divhumas Polri Brigjen Pol. Tjahyono Saputro mengatakan, perlu kita ketahui bahwa penggunaan narkoba tidak mengenal usia, status, dan batasan sosial. Permasalahan ini dapat menimpa semua orang, termasuk generasi muda, yang seharusnya menjadi garda terdepan dalam pembangunan negara. Berdasarkan data terkini, jumlah kasus penggunaan narkotika, psikotropika, dan obat-obatan terlarang semakin meningkat di Indonesia, dan sebagian besar pelaku kejahatan berusia muda berusia antara 15 hingga 24 tahun. “Peristiwa ini merupakan tantangan besar bagi kita semua yang harus kita atasi bersama-sama,” ujarnya.

Ia mengatakan, pengendalian narkoba bukan hanya menjadi tanggung jawab Polri atau pemerintah, namun juga menjadi tanggung jawab seluruh masyarakat, termasuk lembaga pendidikan. “Tempat ini merupakan tempat yang baik untuk mengedukasi masyarakat tentang kejahatan narkoba karena generasi muda di sini mendapatkan ilmu dan membangun karakter,” ujarnya.

Melalui acara ini, Polri berharap dapat memberikan informasi dan edukasi kepada pelajar mengenai dampak negatif penggunaan narkoba dan pentingnya menghindari segala bentuk penggunaan narkoba yang berbahaya.

“Kami di Polri tetap berkomitmen untuk mengambil tindakan tegas terhadap pelaku narkoba, mengusut tuntas operasionalnya dan upaya pencegahannya,” ujarnya.

Pada tahun 2023, Polri berhasil menangkap ribuan pelaku narkoba dan menyelamatkan jutaan nyawa dari bahaya narkoba. Meski upaya preventif dan penegakan hukum telah dilakukan, namun kasus narkoba terus meningkat. Oleh karena itu, penting untuk terus meningkatkan pelayanan preventif secara efektif dan inovatif.

“Saya juga ingin menekankan pentingnya peran aktif mahasiswa dalam pemberantasan narkoba. Jadilah generasi yang bertekad mengatakan “tidak” terhadap narkoba dan sebarkan semangat pemberantasan narkoba di komunitas Anda. Jangan pernah ragu untuk bersuara. up kalau tahu tentang penyalahgunaan narkoba, itu ada dimana-mana. “Ini bagian dari upaya kita untuk melindungi keselamatan dan kesehatan generasi mendatang di dunia,” pungkas Brigjen Tjahyono.

Acara ini diharapkan dapat memberikan dampak positif terhadap peningkatan pengetahuan pelajar tentang bahaya narkoba dan pentingnya pencegahannya untuk mewujudkan generasi muda yang sehat dan produktif.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours