Dibandingkan EV, Ternyata Mobil Bermesin Bensin Lebih Mudah Terbakar

Estimated read time 2 min read

dlbrw.com, JAKARTA – Kebakaran mobil listrik Mercedes Benz EQE di parkiran basement di Seoul, Korea Selatan menimbulkan kekhawatiran banyak pihak. Kebakaran yang merusak 140 mobil, 70 di antaranya rusak parah, membuat pemerintah Korea Selatan mempertimbangkan pelarangan kendaraan listrik (EV) di garasi bawah tanah (basement).

Larangan tersebut membatasi rencana tersebut pada kendaraan yang membawa lebih dari 90 persen State of Charge (SOC). Kejadian ini kembali menimbulkan kekhawatiran terhadap keselamatan mobil listrik di China. Awal pekan ini, Hotel Radisson di Distrik Xiaoshan Hangzhou melarang mobil listrik memasuki tempat parkir bawah tanahnya. Lebih lanjut, salah satu klaim terbesar para pengkritik mobil listrik asal Tiongkok adalah bahwa kendaraan tersebut dianggap tidak seaman produk serupa dari negara lain.

Menurut Carnewschina.com, beberapa penelitian memberikan data yang membandingkan tingkat kebakaran antara kendaraan listrik dan kendaraan dengan pembakaran internal atau bertenaga bensin (ICE), meskipun apa yang termasuk dan tidak termasuk dalam data seringkali sangat bervariasi. Namun, hal yang tampaknya bersifat universal adalah bahwa kendaraan listrik lebih aman dibandingkan kendaraan ICE dalam hal risiko kebakaran.

Menurut Fast Technology, statistik dalam artikel tersebut menunjukkan bahwa insiden kebakaran di kalangan NEV mengalami penurunan dari 1,85 per 10.000 kendaraan pada tahun 2021 menjadi 0,96 per 10.000 kendaraan pada tahun 2023. Sayangnya, sumber data tersebut belum diungkapkan.

Lebih lanjut dalam pasal tersebut disebutkan bahwa tingkat kebakaran kendaraan ICE kurang lebih 1,5 per 10.000 kendaraan. Namun, hasil tersebut tidak terlalu bagus jika dibandingkan dengan statistik dari negara lain.

Menurut Norwegia, jumlah kebakaran pada kendaraan berbahan bakar bensin dan solar empat hingga lima kali lebih tinggi dibandingkan pada kendaraan listrik. Sementara itu, The Guardian menggunakan data Badan Kesiapsiagaan Sipil Swedia yang menunjukkan bahwa pada tahun 2022 akan terjadi 3,8 kebakaran per 100.000 kendaraan listrik atau hibrida, dibandingkan dengan 68 kebakaran per 100.000 untuk semua bahan bakar.

Namun, angka terakhir juga mencakup kebakaran yang disebabkan oleh pembakaran, sehingga sulit untuk melakukan perbandingan langsung. The Guardian juga mengutip data keselamatan kebakaran Australia yang menunjukkan peluang terjadinya kebakaran pada aki mobil penumpang listrik adalah 0,0012 persen, dibandingkan dengan peluang 0,1 persen pada mobil berbahan bakar bensin.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours