Rupiah Diprediksi Masih Melemah pada Pembukaan Perdagangan Pekan Depan, Ini Analisisnya

Estimated read time 2 min read

dlbrw.com, JAKARTA – Pengamat pasar keuangan Ibrahim Asuaibi memproyeksikan rupiah melemah saat perdagangan dimulai awal pekan depan, Senin (17/6/2024). Mata uang Garuda diperkirakan mencapai Rp 16.400 per USD.

“Pada perdagangan Senin pekan depan (17/6/2024), rupee bergejolak namun ditutup di bawah kisaran Rp 16.400-Rp 16.470 per dolar AS,” kata Ibrahim dalam keterangannya, dikutip Minggu (16/6/2024). ).

Estimasi terus melemah seiring penurunan pendapatan Garuda dari pasar minggu lalu. Tercatat pada akhir pekan ini, Jumat (14/6/2024), rupiah melemah tajam hingga 142 poin dari penutupan sebelumnya Rp 16.270 per dolar AS.

Ada sejumlah kondisi atau sentimen yang mendorong berlanjutnya pelemahan rupee. Ibrahim mengatakan, sentimennya salah satunya berasal dari faktor risiko perekonomian global yang masih cenderung bertahan.

“Meningkatnya ketegangan geopolitik dapat menurunkan harga komoditas. Risiko gangguan perdagangan lebih lanjut saat ini menyebabkan gangguan tambahan pada jaringan perdagangan,” ujarnya.

Ibrahim mencontohkan, depresiasi rupiah berdampak pada angka penjualan produk tersebut. Yakni dari pupuk, elektronik, hingga minyak mentah.

“Indonesia mengimpor minyak mentah sebanyak 200.000 barel per hari, artinya bisa dikurangi. Dan ini terlihat pada semakin banyaknya bensin bersubsidi, baik bensin maupun solar,” ujarnya.

Pandangan lain menyebutkan perang dagang antar negara adidaya telah memperkuat dolar AS yang berdampak pada pelemahan rupiah. Seperti perang dagang AS vs Tiongkok dan perang dagang Tiongkok vs UE yang masih berkecamuk.

Tekanan perang dagang meningkat akibat kenaikan harga impor produk otomotif seperti mobil listrik dan baterai listrik dari Tiongkok. Selanjutnya, langkah tersebut memicu respons Tiongkok dengan mengenakan tarif terhadap impor dari Uni Eropa dan Amerika Serikat.

Ketegangan perang dagang menjadikan mata uang ini terus berada dalam tren pelemahan. Ibrahim bahkan memperkirakan pada Juni mendatang, aliran rupiah bisa mencapai Rp 16.500 per dolar AS.

“Kemungkinan besar rupiah akan melemah lagi di bulan Juni, mungkin di level Rp 16.450 per dolar AS, kalau tembus mungkin Rp 16.500 per dolar AS,” tutupnya.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours