Alasan Orang Nekat Konsumsi Kecubung Meski Berbahaya

Estimated read time 3 min read

dlbrw.com, JAKARTA – Batu kecubung mudah ditemukan di berbagai wilayah Indonesia. Konon tanaman ini memiliki manfaat dan bahaya.

Penggunaan batu kecubung dalam pengobatan tradisional sebaiknya dilakukan dengan hati-hati dan di bawah pengawasan ahlinya. Sebelum menggunakannya, penting untuk memahami manfaat dan bahaya batu kecubung serta mengikuti peraturan yang berlaku. Namun, ada pula orang yang mengonsumsinya “tanpa peduli”. 

Persatuan Dokter Pengembang Tanaman Obat Tradisional Indonesia (PDPOTJI) menyatakan, keinginan untuk mencoba bahkan kecanduan menjadi banyak alasan seseorang mengonsumsi batu kecubung. “Orang yang mencoba batu kecubung biasanya adalah orang-orang dengan kondisi emosi atau mental yang tidak stabil, seperti anak muda dan remaja,” kata Ketua PDPOTJI Dr. Ingrid Tania, M.Si di Jakarta, Senin (15/7). 2024).

Ingrid mengatakan konsumsi buah kecubung seringkali terjadi karena kondisi emosi atau mental seseorang sedang tidak stabil. Biasanya digunakan untuk menghindari depresi atau stres.

Kondisi trial and error ini, kata dia, sama saja dengan rasa penasaran saat ingin mencicipi rokok, obat keras, atau narkotika. Sedangkan pecandu menyalahgunakan batu kecubung dalam keadaan kecanduan dan mencampurkannya dengan obat kuat Zenith yang mengandung zat carnophen.

“Itu adalah obat psikoaktif atau obat yang bersifat adiktif dan benar-benar ilegal. Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) sudah tidak mengizinkan lagi untuk diedarkan. Tadinya obat penyakit tulang, tapi karena bisa psikoaktif dan membuat ketagihan, makanya dilarang,” kata Ingrid.

Namun Zenith tetap beredar dengan harga murah, termasuk yang racikannya menggunakan buah kecubung. Ingrid mengingatkan, konsumsi minuman tersebut dapat membahayakan kesehatan karena dapat menyebabkan halusinasi, peningkatan hasrat seksual secara tiba-tiba, gangguan detak jantung, bahkan kematian.

Tingkat keparahan efek samping juga berbeda-beda pada setiap orang, sehingga penggunaannya tidak dianjurkan. Soal penanganan akibat yang ditimbulkan, ia mengatakan tak ada yang bisa dilakukan masyarakat selain membawa pasien mabuk tersebut ke rumah sakit terdekat.

“Masyarakat tidak bisa membantu dari segi medis, satu-satunya pilihan adalah ke rumah sakit, karena orang yang mabuk kecubung harus diberikan obat penangkal senyawa penyebab mabuk atau halusinasi,” ujarnya.

Direktur Reserse Narkoba Polda Kalsel Kombes Pol Kelana Jaya hari ini mengungkapkan, hasil tes Laboratorium Ilmu Forensik Cabang (Labfor) Mabes Polri (Labfor) Surabaya menunjukkan buah kecubung positif mengandung atropin dan skopolamin. . “Itu berdampak negatif terhadap narkotika, psikotropika, dan zat berbahaya lainnya, yang pasti penggunaan batu kecubung tidak baik berdasarkan kandungannya, apalagi jika dicampur dengan obat-obatan terlarang dan alkohol,” ujarnya.

Sementara itu, Kapolda Kalsel, Kompol dr Muhammad El Yandiko menambahkan, kandungan atropin dan skopolamin pada buah kecubung berbahaya bagi kesehatan, terutama pada bagian buah dan akarnya yang memiliki kandungan paling tinggi yaitu 0,4- 0,9. persen, disusul daun dan bunga sebesar 0,2-0,3 persen.

Tentu saja kecubung juga mengandung alkaloid, yang dalam bahasa medis disebut obat antikolinergik yang bekerja pada sistem saraf pusat, sehingga dapat menyebabkan peningkatan denyut jantung, efek anestesi, dan halusinasi yang dapat berlangsung selama dua hari.

“Pengguna kesulitan membedakan kenyataan dan ilusi yang dialaminya, kemudian timbul efek adiktif dan berujung pada keracunan jika dikonsumsi berulang-ulang,” kata Yandiko.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours