dlbrw.com, MEDAN – Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Dito Ariotejo ingin menyederhanakan atau mengurangi jumlah cabang olahraga (cabor) pada penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional (PON) ke depan.
“Kami ke depan ingin mengurangi jumlah pertandingan PON,” kata Ditto saat jumpa pers di Medan, Sumut, Jumat (20/9/2024).
Menurut dia, jumlah cabang olahraga harus disederhanakan agar PON bisa fokus pada cabang olahraga yang mengikuti ajang olahraga yang melibatkan negara lain, seperti Asian Games dan Maritime Games.
“Kita ingin PON ini fokus dulu pada Olimpiade, lalu Asian Games dan Maritime Games, dan kita harus memperhitungkan kemampuan daerah, juga kemampuan daerah,” kata Ditto.
Sebanyak 65 pertandingan olahraga dari tradisional hingga modern digelar di PON XXI.
Selain itu masih banyak cabang olah raga non olimpiade seperti squash, cyber sport, catur, olah raga udara, barongsai, pencak silat dan masih banyak lagi yang lainnya.
Dito Ariotejo XXI kemudian memberi nilai 8,5 dari 10 untuk pelaksanaan PON Aceh-Sumut.
Jadi saya memberi PON kali ini 8,5 poin. Setelah penutupan kita mendapat satu setengah poin. Kalau sempurna, 10, katanya.
Ia mengapresiasi banyak kemajuan dalam pelaksanaan PON XXI Aceh-Sumut, yang memiliki banyak rekor PON atau rekor nasional (RECORNA) yang bisa dipecahkan para pemain.
“Untuk yang ada, banyak rekor nasional yang dipecahkan di semua cabang olahraga. Hal ini menunjukkan bahwa perkembangan olahraga di semua sektor sangat kompetitif dan sangat kompetitif,” ujarnya.
Beberapa rekor yang dipecahkan antara lain tujuh rekor nasional dan 21 rekor PON cabang olahraga atletik, satu rekor nasional dan 17 rekor PON cabang renang, tujuh rekor nasional dan enam rekor PON cabang loncat indah, serta dua rekor PON cabang olahraga angkat besi.
PON selanjutnya yakni PON XXII akan diselenggarakan di Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Nusa Tenggara Timur (NTT) pada tahun 2028. Mori Hanafi, Ketua Koni Provinsi Nusa Tenggara Barat, mengatakan PON XXII diberi nama “PON Nusa Tenggara”.
+ There are no comments
Add yours