Wamentan Apresiasi Pupuk Indonesia atas Ketersediaan Pupuk Bersubsidi yang Meningkat Tajam

Estimated read time 2 min read

ACEH – Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudariono mengapresiasi upaya PT Pupuk Indonesia dalam menjamin ketersediaan pupuk bersubsidi bagi petani. Langkah ini dinilai sangat mendukung ketahanan pangan nasional setelah pemerintah memutuskan menaikkan alokasi subsidi pupuk menjadi 9,55 juta ton dari sebelumnya 4,75 juta ton.

Kunjungan Sudariono ke Pabrik Pupuk PT Pupuk Iskandar Muda (PIM) di Lokseumawe, Aceh pada Selasa (12/08/2024) menjadi momen penting untuk melihat langsung ketersediaan pupuk bersubsidi. “Ketersediaan pupuk sekarang lebih baik. Dengan bertambahnya alokasi menjadi 9,55 juta ton, saya yakin kebutuhan pupuk petani akan lebih terpenuhi,” kata Sudariono.

Menurutnya, meski ada kendala kecil seperti distribusi dan kendala pengecer, namun secara keseluruhan kondisinya lebih baik dari sebelumnya. Ia menambahkan, “Petani kini mengalami perbedaan yang sangat besar dalam hal ketersediaan pupuk.”

Menanggapi hal tersebut, Direktur Keuangan PT Pupuk Indonesia Wono Budi Tyahiono menyatakan kesiapan perseroan merespons kebutuhan pupuk bersubsidi bagi petani di wilayah Sumut, termasuk Aceh. “Sebagai penanggung jawab produksi dan distribusi pupuk bersubsidi, kami siap mendukung kebutuhan petani terdaftar di tingkat nasional,” ujarnya.

Peningkatan alokasi subsidi pupuk ini mencakup empat jenis pupuk yaitu urea, NPK, NPK formula khusus, dan pupuk organik yang nilainya ditargetkan mencapai 9,55 juta ton pada akhir tahun 2024. NPK sebanyak 4.278.504 ton, NPK Formula Khusus sebanyak 136.870 ton. , dan pupuk organik sebanyak 500.000 ton.

Secara nasional, stok pupuk bersubsidi tercatat sebanyak 1.175.353 ton per 12 Agustus 2024, terdiri dari urea sebanyak 658.337 ton dan NPK sebanyak 517.016 ton. Di wilayah Sumut, termasuk Aceh, stok yang tersedia mencapai 96.387 ton dengan rincian 82.630 ton urea dan 13.757 ton NPK.

Dengan peningkatan distribusi dan ketersediaan pupuk tersebut, diharapkan petani yang terdaftar dalam Rencana Kelompok Kebutuhan Pasti (RDKK) dapat memanfaatkan subsidi pupuk secara maksimal. Bagi petani yang tidak mendapat alokasi tersebut, PT Pupuk Indonesia juga menyediakan pupuk nonsubsidi sebanyak 444.881 ton untuk memenuhi kebutuhan saat ini.

Aturan baru berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian Nomor 01 Tahun 2024 memastikan petani yang tergabung dalam Kelompok Tani dan terdaftar dalam RDKK mendapat subsidi, khususnya untuk subsektor tanaman pangan, hortikultura, dan perkebunan dengan luas wilayah paling tinggi. seluas 2 hektar. . Data petani untuk RDKK juga dapat ditinjau setiap empat bulan, sehingga petani yang belum terdaftar dapat mendaftar ulang selama proses peninjauan.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours