AS Mengaku Tak Terlibat Serangan Besar-besaran Israel di Markas Hizbullah

Estimated read time 1 min read

Washington – Amerika Serikat (AS) mengaku tidak melakukan intervensi dan tidak memiliki peringatan sebelumnya mengenai serangan udara Pasukan Pertahanan Israel (IDF) terhadap markas gerakan Hizbullah Lebanon.

Juru bicara Pentagon Sabrina Singh mengumumkan pada Jumat (27 September 2024).

“Menteri (Pertahanan Lloyd) Austin berbicara melalui telepon hari ini dengan mitranya dari Israel, Menteri (Pertahanan Lloyd) Gallant,” kata Singh pada konferensi pers.

Dia menjelaskan: “Amerika Serikat tidak terlibat dalam operasi tersebut dan kami tidak mendapat peringatan.”

“Amerika Serikat masih menilai situasi setelah serangan besar-besaran di Beirut dan akan terus menghubungi Israel untuk mengumpulkan informasi lebih lanjut,” kata juru bicara tersebut.

Serangkaian ledakan baru terdengar di Beirut

Serangkaian tujuh ledakan baru terdengar dari pinggiran selatan Beirut, lapor koresponden Sputnik.

Sebelumnya, serangkaian ledakan terjadi di suatu kawasan di Beirut akibat serangan udara Israel. Suara tujuh ledakan dahsyat terdengar, termasuk dari pusat kota Beirut.

Pemimpin gerakan Syiah Hizbullah, Hassan Nasrallah, diyakini masih hidup setelah serangan udara “besar-besaran” terhadap markas besar kelompok tersebut.

Reuters melaporkan hal ini, mengutip sumber yang dekat dengan gerakan tersebut. Israel mengkonfirmasi pemboman di perusahaan bawah tanah militan di Dahiya, pinggiran Beirut.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours