PGN ajak investor dan analis kunjungi operasional gas di Jateng

Estimated read time 3 min read

Jakarta dlbrw.com – PT PGN Tbk mengundang investor dan analis saham untuk mengunjungi fasilitas produksi gas bumi perusahaan berkode saham PGAS di Jawa Tengah.

Direktur Utama PGN Arif Setiawan Handoko dalam keterangannya di Jakarta, Senin, mengatakan pihaknya menjaga integritas dalam pengelolaan gas bumi negara.

Menurutnya, integrasi infrastruktur terus dilakukan agar monetisasi gas bumi secara menyeluruh bisa dilakukan, salah satunya di wilayah Jawa Tengah.

Dalam kunjungan Kamis (26 September 2024), PGN juga mengundang investor dan analis saham untuk menilai prospek dan potensi bisnis PGN sebagai subholding Gas Pertamina.

Lokasi strategis yang dikunjungi antara lain Kantor Wilayah Semarang, ORF Tambak Rejo dan Kawasan Industri Terpadu Batang (KIT Batang).

“Melalui kunjungan ini, kami mengundang para investor dan analis untuk melihat langsung bagaimana PGN beroperasi dan berupaya mempertahankan standar tinggi dalam seluruh aspek bisnisnya, mengatasi tantangan dan meraih peluang di industri migas,” kata Arief.

Salah satu investor, Loh Kheng Hong, mengaku berkunjung ke Semarang memang worth it.

“Kami sebagai investor PGAS mengetahui adanya pipa Cisem 1 dan juga dapat memperoleh informasi mengenai perkembangan terkini perusahaan,” ujarnya.

Semoga PGAS dapat terus berkembang dan pendapatan serta harga sahamnya terus meningkat sehingga bermanfaat bagi bangsa dan negara.

Arief melanjutkan, Investor dan analis berpeluang melihat bagian dari komponen Ekspansi, yaitu bagaimana PGN mengembangkan dan mengintegrasikan infrastruktur gas untuk memenuhi kebutuhan dan potensi Jawa Tengah yang terus berkembang.

“Pasar PGN terus tumbuh dan Jawa Tengah menjadi salah satu pusat pertumbuhan di kawasan SOR 3. Seiring dengan agresifnya pembangunan infrastruktur, arah pasar PGN di SOR 3 juga menyasar kawasan industri,” tambah Direktur Komersial PGN Ratih Esti. Hati-hati di jalan. Kunjungan investor dan analis saham ke area produksi gas bumi PT PGN Tbk di Jawa Tengah, Kamis (26/09/2024). ANTARA/HO-PT PGN Tbk

Pembangunan infrastruktur gas bumi Gresik-Semarang yang menghubungkan Jawa Timur dan Jawa Tengah telah diselesaikan oleh PT Pertagas dan berfungsi untuk memenuhi kebutuhan pembangkit listrik dan industri Bendungan Lorok di koridor Semarang-Demak.

Sedangkan jalur pipa gas Cirebon-Semarang (Sisem) Tahap I yang dibangun pemerintah dan dioperasikan Pertagas telah beroperasi sejak Agustus 2023.

Dari pipa utama, PGN Cisem menyalurkan gas melalui pipa distribusi ke konsumen di Kawasan Industri Kendal, Kawasan Industri Terpadu Batang, Kawasan Industri Tambak Aji, dan Kawasan Industri Wijayakusuma di Semarang.

Saat ini total volume kontrak dengan 28 pelanggan pipa Cisem 1 adalah 13,4 BBTUD atau setara 11,2 juta m3/bulan.

Jumlah penyewa di kawasan industri akan terus bertambah, sehingga konsumsi gas bumi juga memiliki potensi pertumbuhan.

Dengan pasokan gas yang bersumber dari Jambaran Tiung Biru, pipa gas Cisem 1 dan ORF Tambak Rejo juga disalurkan ke konsumen kecil, hotel, rumah sakit, UMKM dan rumah tangga di Semarang Batang.

Nantinya, jika pipa Cisem 2 selesai dibangun, kebutuhan gas di Jabar bisa dipenuhi dari Jawa Timur.

PGN juga sedang mengembangkan klaster CNG untuk melayani rumah tangga di Sleman, Yogyakarta.

Jumlah pelanggan PGN di Wilayah Penjualan dan Operasi 3 (SOR 3) saat ini berjumlah 203.754 pelanggan rumah tangga, 431 pelanggan kecil, dan 605 pelanggan komersial dan industri. Pengelolaan gas untuk seluruh sektor pelanggan mencapai 262 BBTUD.

Selain itu, RU IV Cilacap juga membutuhkan gas sebanyak 51 juta kaki kubik. PGN juga berencana melakukan regasifikasi Kilang RU IV Cilacap bersamaan dengan pembangunan infrastruktur pipa Tegal-Cilacap.

Regasifikasi RU IV Cilacap ini sejalan dengan pembangunan pipa Cisem 2 dan rencana integrasi pipa utama di Pulau Jawa.

“PGN terus menjaga pasokan yang andal dan aman untuk memenuhi permintaan. PGN juga telah memetakan potensi pasokan dan permintaan di masa depan, serta perkembangan infrastruktur. Ketika ada produksi, PGN bisa memonetisasi gas baik dari sektor tengah maupun hilir,” kata perseroan. Ratih.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours