Malam-Malam Dipanggil Jokowi ke Istana, Menkeu Janji akan Berkoordinasi dengan Tim Prabowo

Estimated read time 2 min read

dlbrw.com, JAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Kamis malam (20/6/2024) memanggil pimpinan kementerian dan lembaga di Gedung Negara menyikapi devaluasi rupee. Usai pertemuan, Menteri Keuangan Pak Mulyani mengatakan partainya akan terus berkoordinasi dengan kelompok Presiden terpilih Prabowo Subianto untuk mendapatkan gambaran anggaran Kabinet selanjutnya.

“Terkait program-program baru hingga saat ini, kami terus berkoordinasi dengan tim Pak Prabowo untuk mendapatkan gambaran kebutuhan anggaran dan mekanisme pelaksanaan program-program tersebut,” kata Menteri Keuangan saat ditemui di Istana Kepresidenan, Jakarta. 20/6/2024).

Menurut Pak Mulyani, kebutuhan anggaran kabinet mendatang termasuk programnya akan dibahas tersendiri dan kebutuhan pemerintahan baru akan dijelaskan oleh tim Prabowo Subianto di kemudian hari. Namun untuk RAPBN 2025, kata dia, sejak dibahas dan disusun saat ini sudah dilakukan perhitungannya.

Pesannya, APBN harus dijaga dengan hati-hati, karena ini adalah instrumen terpenting bagi pemerintahan mana pun di masa depan. Dan dari sudut pandang keberlanjutan, serta komitmen untuk menjaga defisit pada 3 persen PDB dengan utang. Rasio tersebut dijaga pada tingkat yang dapat diterima dan hati-hati sehingga dapat menjadi landasan stabilitas bagi pemerintahan baru.”

Menurut Pak Mulyani, partainya akan terus berkoordinasi dengan kubu Prabowo agar partai kubu Prabowo bisa melihat seluruh aspek APBN dikelola secara transparan, akuntabel, dan hati-hati.

“Menjadi alat yang berkelanjutan bagi pemerintahan baru,” ujarnya.

Sedangkan berdasarkan pembahasan RAPBN 2025 dengan DPR, Mulyani mengatakan pemerintah dan komisi sebesar 300-15.900 per dolar AS dan suku bunga SUN tahun depan diperkirakan berada pada kisaran 6,9-7,2 persen. .

Sementara harga minyak yang disepakati Komisi VII DPR sebesar US$80-85 per barel, oil lift 600-605 ribu barel per hari, dan gas lift 1.003 ribu hingga 1.047 ribu barel per barel.

“Itu asumsi yang sudah dibahas dan hingga saat ini pembahasan dengan Badan Anggaran (DPR) telah mengkaji lebih detail belanja negara, termasuk penerimaan negara, perkiraan tahun depan, dan belanja negara. Pemerintahan baru tahun 2025, ” jelasnya.

Pak Mulyani juga menyampaikan, defisit RAPBN tahun 2025 ditetapkan sebesar 2,21-2,8 persen. Menurut dia, angka tersebut memberikan rentang yang luas. Artinya, kita akan mampu menjaga kewaspadaan, kehati-hatian, dan keberlanjutan fiskal, namun sekaligus mampu merencanakan program-program yang akan dilaksanakan oleh pemerintahan baru pada tahun 2025, tambahnya.

Strategi Bank Indonesia Atasi Depresiasi Rupee (Lanjutan)

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours