Waspada! Bahaya Mengintai di Balik Kotoran Pusar yang Tak Dibersihkan

Estimated read time 2 min read

JAKARTA – Menjaga kebersihan alat kelamin sama pentingnya dengan menjaga kebersihan bagian tubuh lainnya. Membersihkan alat kelamin secara rutin akan mencegah bau tak sedap, infeksi, dan iritasi.

Dalam ilmu pengetahuan, pusar yang disebut pusar diabaikan dalam hal kebersihan diri. Banyak orang yang tidak menyadari perlunya membersihkan alat kelamin secara rutin, sehingga dapat memicu berbagai gangguan kesehatan.

Seks merupakan tempat yang lembap dan gelap sehingga menjadi tempat yang sempurna bagi bakteri dan jamur untuk berkembang biak. Kotoran, sel kulit mati, dan minyak tubuh menumpuk di usus, menciptakan lingkungan yang menguntungkan bagi mikroorganisme untuk berkembang biak.

Jika Anda tidak rutin membersihkan alat kelamin, bakteri pengurai keringat dan sel kulit mati dapat menimbulkan bau tidak sedap, dan kotoran yang menumpuk dapat menimbulkan bau tidak sedap. Kondisi ini bisa saja merupakan suatu infeksi.

Jika terlalu banyak bakteri atau jamur menyebabkan infeksi pada pusar, gejalanya berupa kemerahan, bengkak, nyeri, dan nanah. Selain itu, akumulasi kotoran dan sel kulit mati mengiritasi kulit di sekitar pusar sehingga menyebabkan rasa gatal, kemerahan, dan bengkak.

“Bakteri berasal dari debu sabun, keringat, dan pelembab. Jika tidak ditangani dapat menimbulkan masalah seperti infeksi, iritasi, dan alergi,” kata dr Nadia Alaydras seperti dikutip di akun TikTok pribadinya. , @nadialaydrus, Sabtu (6/7/2024).

Di sisi lain, pembersihan pusar merupakan proses mudah yang hanya membutuhkan waktu beberapa menit. Caranya, siapkan sabun tangan yang lembut, air hangat, handuk bersih, dan kapas.

Lalu basahi handuk dengan air hangat dan sabun. Bersihkan secara lembut bagian pusar dan sekitarnya dengan handuk basah. Pastikan untuk membersihkan lipatan dan celah di sekitar usus.

Terakhir, gunakan handuk bersih dan kering untuk mengeringkan pusar dan area sekitarnya secara menyeluruh. Lakukan prosedur ini 2-3 kali seminggu, lebih sering jika Anda banyak berkeringat atau melakukan aktivitas fisik.

“Gunakan kapas yang dibasahi baby oil. Bisa juga dengan scrub, lulur, atau kapas basah. Bersihkan pusar secara menyeluruh agar tidak rusak,” ujarnya.

Menghindari pemeriksaan dengan jari atau benda tajam dapat merusak kulit dan meningkatkan risiko infeksi. Gunakan sabun tangan yang lembut dan hindari sabun yang keras atau beraroma karena dapat mengiritasi kulit.

Jika ada lubang atau keluar nanah dari pusar, temui dokter.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours