Airlangga waspadai risiko yang dihadapi RI jika ekonomi AS resesi

Estimated read time 2 min read

Jakarta dlbrw.com – Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto mewaspadai risiko yang dihadapi Indonesia jika Amerika Serikat (AS) mengalami resesi ekonomi.

Dia menilai resesi ekonomi di Amerika Serikat dapat menyebabkan keluarnya modal dari pasar domestik Indonesia ke Amerika Serikat atau capital flight. Mengingat tingkat suku bunga internasional masih lebih tinggi dibandingkan tingkat inflasi, saat ini Bank Indonesia (BI) masih mempertahankan suku bunga di level 6,25 persen.

“Kemudian tentunya kita terus pantau kaitannya dengan Amerika Serikat. Karena tentunya kalau kita melihat tingkat suku bunga kita dibandingkan dengan inflasi, kesenjangannya cukup tinggi,” kata Airlangga saat konferensi pers mengenai pertumbuhan ekonomi. pada Triwulan II-2024 di kantor Kementerian Koordinator Perekonomian, Jakarta, Senin.

Airlangga berharap bank sentral AS atau The Fed akan menurunkan suku bunga acuannya pada kuartal keempat tahun ini.

“Tentunya kami berharap suku bunga AS bisa turun di kuartal IV, meski tidak ada jaminan,” ujarnya.

Sementara itu, The Fed mempertahankan suku bunga pada level tertinggi dalam 22 tahun pada Rabu (31/7), yaitu sebesar 5,25 persen hingga 5,5 persen, seiring dengan terus menurunnya inflasi, yang menandakan penurunan suku bunga kemungkinan besar terjadi pada awal September.

“Inflasi telah mereda selama setahun terakhir, namun tetap relatif tinggi. Dalam beberapa bulan terakhir, ada beberapa kemajuan lebih lanjut menuju target inflasi 2 persen yang ditetapkan Komite,” Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC), yang merupakan kebijakan The Fed, mengatakan. , dalam pernyataannya.

Adapun mengenai pernyataan The Fed, diksi yang digunakan mencerminkan adanya perbaikan dibandingkan pertemuan bulan Juni. Pernyataan kebijakan sebelumnya hanya menyebutkan “kemajuan kecil” untuk mengurangi tekanan harga.

Komite menekankan bahwa mereka tidak memperkirakan situasi akan mempersempit target sampai mereka merasa lebih yakin bahwa inflasi akan bergerak secara berkelanjutan hingga 2 persen.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours