Kisah Cinta Raden Wijaya dan Gayatri Bermesraan di Tepi Sungai Merayakan Ulang Tahun

Estimated read time 3 min read

Raja Majapahit Raden Wijaya menikah dengan istrinya Gayatri Rajapatni, putri Raja Singasari Kertanegara, setelah mendirikan Kerajaan Majapahit dan mempersatukan bangsa.

Usai pernikahan, terjadilah momen mesra antara raja dan istrinya Gayatri. Saat perayaan ulang tahun ke-19, mereka menciptakan momen romantis di antara mereka untuk merayakan ulang tahun.

Raden Wijaya yang mengenakan pakaian berjalan dan berdiri tepat di depan Gayatri.

Raden Wijaya membungkuk dan memberkati dalam bahasa Jawa, krama. Ini adalah kebiasaan kerajaan yang digunakan antara yang sederajat.

Pasca kejayaan Majapahit, Raden Wijaya menjelaskan, hal itu merupakan tindakan yang tiba-tiba dan memilukan.

Dia meringkuk dengan indah di sisi Gayatri, memeluknya dengan lembut, menggerakkan telinganya, membisikkan kata-kata cinta dan mengajaknya berjalan bersamanya di tepi sungai (dalam buku R Gayatri Rajapatni: Majapahit’s (dikutip dari “Wanita di Balik Kemuliaan” ) Itik jantan.

Gayatri tak percaya dirinya telah jatuh cinta pada pahlawan dan pahlawan negeri berusia 12 tahun ini.

Usai meninggalkan keramaian, Raden Wijaya mengaku sudah jatuh cinta sejak pertemuan rahasia mereka di dacha.

Namun dalam benak Raden Wijaya, ia belum cukup umur untuk menikah hingga pada suatu malam ia melihat Gayatri dalam pakaian dewi cinta.

Saat Raden Wijaya menyaksikan orang-orang bersenang-senang dan membicarakan keluarga serta rencana masa depan mereka, dia memikirkan situasinya.

Dia menatap Gayatri dalam-dalam dan suaranya kental dengan emosi dan berkata, “Ini adalah malam wahyu dan kegembiraan saat saya mengenal Anda, ini direncanakan untuk menjadi ratu jiwa dan kerajaan saya. “

Raden Wijaya juga menyinggung kisah puisi cinta yang menggambarkan perbuatan banyak wanita.

Puisi agung ‘Perkawinan Arjuna’ ditulis 200 tahun yang lalu oleh nenek moyang lain, pujangga terbaik Raja Airlangga, Gayatri dan Raden Wijaya.

Raden Wijaya bercerita kepada kekasihnya bahwa ia menyayangi dan menghormati kakak perempuan Gayatri yang sudah tidak bisa melahirkan anak karena sudah tua.

Padahal kedudukannya penting bagi kelangsungan dinasti yang didirikannya.

Ia baru saja mengambil istri baru dari Raja Malaya bernama Dia Petak, namun ia tahu sejak awal bahwa Nyonya Malaya bukanlah pasangan yang cocok baginya sebagai seorang ratu.

Belakangan, Raden Wijaya berpikir untuk menikahi dua saudara laki-laki Gayatri yang lain, namun menyadari bahwa mereka telah banyak menderita sejak pasukan Kediri merebut mereka.

Tampaknya tak satu pun dari mereka akan pulih. Dia akan melindungi mereka dan menikahi mereka di atas kertas, mereka tidak akan pernah menjadi istri aslinya.

Di Daha, Raden Wijaya melihat kekuatan dan sikap Gayatri sebagai pengganti Kertanegara yang sempurna.

Ketika dia besar nanti, dia menjadi ratu yang hebat. Namun Raden Wijaya yakin proses ini akan memakan waktu.

Sejak saat itu, Raden Wijaya sibuk menyikapi berbagai persoalan negara dan tak sempat memikirkan kehidupannya. Hanya menyaksikan ratu tumbuh begitu cepat.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours