Pasien kanker usia lanjut tidak dianjurkan lakukan kemoterapi

Estimated read time 3 min read

Jakarta dlbrw.com – Dokter Konsultan Hematologi Onkologi Prof. Dr. Dr. Menurut Ikhwan Rinaldi, kemoterapi tidak dianjurkan bagi penderita kanker lanjut usia, terutama kanker darah, sehingga diperlukan perawatan khusus untuk meningkatkan taraf hidup pasien dan keluarganya.

“Untuk pasien berusia 60 tahun ke atas, kami tidak lagi melakukan kemoterapi secara intensif karena tingginya risiko kematian dan kegagalan,” kata Ikhwan dalam diskusi online RSCM di Jakarta, Selasa.

Dokter yang tergabung dalam Perhimpunan Hematologi Onkologi Medis Indonesia (Perhompedin) dan Persatuan Onkologi Indonesia (POI) ini menambahkan, “Pengobatan yang paling penting adalah pengobatan suportif, seperti transfusi darah atau trombosit ketika sel darah merah menurun. tingkatkan untuk mencegah pendarahan.

Ikhwan juga menjelaskan bahwa kanker darah adalah suatu kondisi dimana sel darah tidak normal atau mengalami perubahan yang parah. Sebagian besar kanker ini bermula di sumsum tulang tempat sel darah diproduksi dan terbagi menjadi tiga jenis, yaitu leukemia, limfoma, dan multiple myeloma.

“Selain kanker darah leukemia, ada jenis lain yaitu limfoma, tapi peluang bertahan hidup lebih besar. Ada juga multiple myeloma, multiple plasma cell dan bisa leukemia,” ujarnya.

Ikhwan mengatakan, karena penyakit kanker darah merupakan penyakit yang umum terjadi, maka begitu seseorang terdiagnosis kanker darah, maka sel kanker tersebut dapat dengan cepat menyebar ke seluruh bagian tubuh.

Oleh karena itu, Ikhwan menyarankan pasien untuk menjalani pengobatan kanker secara rutin agar terhindar dari komplikasi serius. Mulai dari kemoterapi, radioterapi hingga pencangkokan tulang.

Namun dokter tidak menganjurkan pengobatan seperti kemoterapi pada pasien berusia 60 tahun ke atas karena berisiko tinggi, sehingga dokter menyarankan untuk mengobati penyakit tersebut. Perawatan ini dapat dilakukan oleh pasien atas persetujuan keluarga pasien.

Pelayanan kesehatan adalah proses meningkatkan kualitas hidup pasien dan keluarganya. Perawatan ini dilakukan melalui aktivitas seperti mengurangi rasa sakit, masalah fisik, spiritual dan sosial yang dialami pasien.

Meskipun biasanya ditujukan pada penderita kanker stadium akhir, pengobatan dapat dimulai sejak pasien didiagnosis menderita kanker.

Perawatan paliatif adalah pengobatan yang diberikan ketika kesehatan pasien sedang menurun dan tidak ada harapan untuk sembuh.

Selama pengobatan, dokter spesialis onkologi akan membantu mengurangi gejala yang dirasakan pasien dengan meresepkan obat tambahan untuk kankernya. Dokter juga akan melakukan pemeriksaan rutin untuk memantau kesehatan pasien kanker.

“Kami mengobati berdasarkan gejalanya, salah satunya adalah meningkatkan motivasi hidup mental, emosional, dan spiritual,” kata dokter yang bekerja di RS Sipto Mangunkusumo itu.

“Pasien tidak patah semangat dan diberikan perawatan khusus untuk membuat mereka lebih kuat, meningkatkan upaya mereka untuk bertahan hidup dan menemukan semangat hidup,” tambahnya.

Ikhwan mengatakan, sekelompok dokter akan memberikan perawatan khusus sesuai kebutuhan pasien, mulai dari pengobatan yang diterima hingga efek penyakitnya. Dengan cara ini, pasien dapat merasa termotivasi dan lebih termotivasi untuk menjalani hidupnya.

“Tujuan pasien bukan untuk menurunkan kualitas hidup, tapi untuk meningkatkan sisa waktu dan mampu mengambil keputusan yang lebih baik untuk dirinya sendiri,” kata Ikhwan di akhir pemaparannya di Internet.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours