Sekolah Bisnis Pesantren Didorong Lahirkan Santripreneur untuk Perkokoh Perjuangan Para Kiai

Estimated read time 3 min read

PASURUAN – Kewirausahaan Indonesia saat ini tercatat sebesar 3,47 persen dan diperkirakan mencapai 12 persen pada tahun 2045. Mewujudkan kemandirian dan menumbuhkan jiwa kewirausahaan di lingkungan pesantren; Serikat Ekonomi Pesantren (SEP) adalah salah satunya. Implementasi kembali Program Pemberdayaan Sosial melalui Pondok Pesantren Business School (SBP).

S.E.P. Danone Indonesia RMI PCNU Program kerjasama antara Hebitren dan mitra lainnya ini diharapkan dapat menjawab tantangan masa depan dengan melahirkan wirausaha atau santri yang dapat memperkuat perekonomian berbasis pesantren.

“Tujuannya tidak hanya untuk menambah kekayaan pesantren, tapi juga untuk meningkatkan minat santri. Pengusaha muslim atau pengusaha muslim bisa mendukung perjuangan pesantren di bidang da’ kiai, wah dan pendidikan,” Ustadz Ahmad Tazakka Bonanza, Ketua Serikat Pengusaha Pondok Pesantren, mengatakan dalam keterangan resminya.

SBP berlokasi di Jawa Barat (Bogor, Cianjur, Sukabumi); Diharapkan ada 210 pesantren yang tersebar di banyak wilayah Yogyakarta dan Pasuruan. Program ini akan fokus pada 58 ribu mahasiswa yang memberikan dampak positif terhadap lingkungannya.

Penyelenggaraan baru sekolah bisnis ini adalah Lembaga Pendidikan Nahdlatul Ulama (LPNU) Pohjentrek. Pasuruan Rabithah Ma’ahid Islamiyah (RMI) NU di kantor Jawa Timur; Dilaksanakan dengan Kabupaten Pasuruan. Konferensi SBP ini diikuti oleh 20 pesantren se-Kabupaten Pasuruan dan banyak pesantren lainnya yang berpartisipasi secara daring.

Ustadz Ahmad Tazakka berharap pesantren mampu menyikapi program ini semaksimal mungkin. Pondok Pesantren Sidogiri; Lanjutnya, kekuatan ekonomi baru bisa muncul dengan memasang Gontor dan lainnya. “Pekerjaan rumah kita adalah memperkuat perekonomian di pesantren untuk menghadapi tantangan zaman yang semakin sulit,” imbuhnya.

KH Imron Mutamakkin, Ketua NU Cabang Pasuruan, mengatakan sekolah Islam mengajarkan siswanya untuk menghargai diri sendiri; Untuk belajar berperilaku baik Ia dikatakan mandiri dan mandiri, namun tidak bergantung pada orang lain.

Ia berharap program SBP ini dapat membantu siswa untuk lebih berkembang, “Tujuan siswa adalah mengembangkan akhlak dan budi pekerti.”

Sebagai salah satu mitra program, Direktur Komunikasi Korporat Danone Indonesia Arif Mujahidin mengatakan Danone Indonesia memiliki visi yang selaras dengan SEP dengan fokus pada pengembangan masyarakat.

Salah satu program yang dilakukan adalah pelatihan terhadap hampir 10.000 pengusaha UMKM di Indonesia. Saat ini, program SEP mempunyai tiga tujuan yang ditargetkan oleh SBP: sekolah asrama Islam; Ada tiga tujuan seperti mengontrol santri dan masyarakat umum di pesantren.

“Seperti mitra lain dalam program ini, pesantren diharapkan mandiri dan mampu melahirkan kapasitas yang rencananya tidak hanya bertujuan untuk mendirikan pesantren, tapi juga mendukung keberlangsungan Islam,” ujarnya. Bukan hanya sekolah. “Ini menciptakan peluang bagi para seniornya untuk berkembang,” ujarnya.

Terkait dengan program SBP, Arif, Senior Manager Sustainable Development Danone Indonesia, berharap program tersebut dapat efektif khususnya bagi pelajar yang beragama Islam.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours