Rupiah melemah karena meningkatnya kekhawatiran prospek ekonomi dunia

Estimated read time 2 min read

JAKARTA dlbrw.com – Nilai tukar rupiah diperdagangkan melemah terhadap dolar AS pada Selasa di tengah meningkatnya kekhawatiran terhadap prospek perekonomian global di tengah kenaikan tarif impor Amerika Serikat (AS) jika Donald Trump memenangkan pemilihan presiden AS pada November 2024.

Pada akhir perdagangan, rupee melemah 63 poin atau 0,41% menjadi Rp 15.567 per dolar AS dari sebelumnya Rp 15.504.

“Pergerakan rupee didorong oleh kekhawatiran terhadap prospek perekonomian global, seiring dengan munculnya kembali kekhawatiran mengenai tarif impor AS jika Donald Trump memenangkan pemilihan presiden AS pada November ini, dan oleh perkembangan perekonomian Tiongkok,” kata Parmata Bank. Kepala Ekonom Josua Freda berbicara kepada Antara di Jakarta, Selasa.

Selain itu, pernyataan beberapa bank sentral AS atau pejabat The Fed turut berkontribusi terhadap penguatan dolar AS. Salah satu pejabat The Fed, Neil Kashkari, mengatakan ia lebih memilih laju penurunan suku bunga yang lebih lambat untuk kuartal ini. Selain itu, ia mempertanyakan apakah akan netral tingkat suku bunga harus lebih tinggi dari perkiraan The Fed, mengingat kuatnya indikator ekonomi di AS. Pejabat Fed lainnya, Mary Daley, mengungkapkan nada serupa mengenai suku bunga netral. Menurut perkiraannya, tingkat bunga netral mendekati 3%. Pejabat Fed lainnya, Jeffrey Schmidt, menyetujui penurunan suku bunga yang lebih lambat.

Menurut Josua, pernyataan mereka menegaskan bahwa beberapa pejabat Fed mendukung penurunan suku bunga yang lebih lambat dan tingkat netral yang lebih tinggi.

Sinyal dari pejabat Fed meningkatkan permintaan dolar dan menaikkan imbal hasil Treasury AS. Indeks dolar AS naik 0,50% menjadi 104,01 pada akhir perdagangan Senin, dan imbal hasil Treasury AS 10-tahun naik 11 basis poin (bps) menjadi 4,20%.

Kurs Dolar Antar Bank Jakarta (JISDOR) Bank Indonesia turun menjadi Rp 15.560 per dolar pada Selasa.

Baca Juga: Harga Emas Anthem Turun Rp 4.000 per Gram Baca Juga: Harga Sembako Turun Rp 39.980 di 22 Okt, Tak Akan Terkoreksi karena Pengaruhi APBN

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours