Bayi Lahir dengan Gangguan Jantung Bawaan, Apa Penyebabnya? Ini Kata Dokter

Estimated read time 2 min read

dlbrw.com, JAKARTA – Banyak faktor risiko yang bisa menyebabkan seorang anak terlahir dengan penyakit jantung bawaan. Dr. Olfi Leyla, ahli jantung RSJPD Harapan Kita, mengatakan faktor tersebut antara lain genetik dan penggunaan obat-obatan.

“Jadi 80 persennya kita tidak tahu apa penyebabnya. Tapi kita bisa lihat kalau ada masalah genetik, misalnya ada faktor yang bisa menyebabkan masalah genetik pada bayi, orang tuanya tidak menikah terlalu dekat. ., misalnya satu sama lain? Sepupu,” ujarnya belum lama ini.

Orfi menjelaskan dalam siaran Kementerian Kesehatan Jakarta, Selasa, terdapat sekitar 40.000 hingga 50.000 anak yang menderita penyakit jantung bawaan, sekitar 25% di antaranya atau 10.000 hingga 12.500 anak menderita penyakit jantung bawaan.

Dikatakannya, masalah genetik merupakan penyebab paling umum dari penyakit ini, karena jika seseorang mempunyai salah satu masalah genetik, kemudian ia menikah dan mempunyai anak dengan orang lain yang mempunyai masalah lain dan tidak dapat cocok secara genetik, maka anak-anaknya juga mengalami masalah. .

Oleh karena itu, kata dia, konseling pranikah sering dilakukan di luar negeri untuk mencegah penyakit bawaan seperti talasemia. Dokter mengatakan faktor lainnya antara lain merokok, karena dapat menyebabkan masalah pada janin, dan radiasi.

Lalu, kata dia, obat-obatan pun yang tidak boleh dikonsumsi ibu hamil. “Misalnya mereka kena diabetes, lalu imunitasnya. Nah, mereka pakai obat standar. Jadi, hati-hati dengan obat standar. Ini obat standar juga, bukan obat standar untuk melahirkan dan wanita,” ujarnya dikatakan. .

“Usia orang tua juga ikut berperan. Jadi kadang, misalnya orang tua berusia di atas 40 tahun. Meski tidak semua, mereka berisiko terkena penyakit jantung,” ujarnya.

Dokter mengatakan pengobatan penyakit jantung bawaan tergantung pada tingkat keparahannya, ada yang ringan dan ada yang parah. Ia mencontohkan penyakit jantung yang mempengaruhi fungsi jantung, dan mengatakan bisa diobati dengan obat-obatan. Sementara itu, jika terdapat kecacatan seperti ibu jari yang hilang, maka dapat diberikan ibu jari palsu atau perawatan rehabilitasi agar anak dapat menggunakan empat jari secara normal.

“Untuk penyakit jantung yang mendasarinya, sebenarnya bayinya sudah bisa kita skrining bahkan sebelum lahir. Jadi mungkin ibu atau ayah dari istri yang sedang hamil sebaiknya melakukan skrining mulai minggu ke-20,” ujarnya.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours