Qatar tidak izinkan serangan apa pun dari pangkalan Al-Udeid

Estimated read time 2 min read

Doha dlbrw.com – Qatar pada Rabu (16/10) menyatakan tidak akan mengizinkan serangan terhadap negara mana pun dari Pangkalan Udara Al-Udeid, yang merupakan pangkalan militer terbesar Amerika Serikat (AS) di Timur Tengah. .

“Pemerintah Qatar menolak melancarkan serangan atau perang dari pangkalan Al-Udeid terhadap negara-negara di kawasan atau di luar kawasan,” kata Perdana Menteri dan Menteri Luar Negeri Kota Mohammed bin Abdulrahman dalam sebuah wawancara dengan TV Qatar yang dikelola pemerintah.

Qatar menampung sekitar 13.000 tentara Amerika di pangkalan Al-Udeid, menurut informasi yang sebelumnya diterbitkan oleh saluran Qatar Al Jazeera.

“Hubungan dengan Amerika Serikat adalah hubungan strategis yang ditandai dengan kerja sama di berbagai tingkat, yang menunjukkan bahwa masing-masing pihak memiliki kedaulatan dan tidak ada yang mencampuri urusan pihak lain,” kata bin Abdulrahman.

Iran dengan cemas menunggu tanggapan militer Israel terhadap serangan rudal Teheran pada 1 Oktober.

Serangan tersebut dikatakan sebagai respons atas pembunuhan para pemimpin Hizbullah dan Hamas, serta kepala Garda Revolusi Iran.

Mengenai upaya untuk mencapai kesepakatan gencatan senjata di Gaza, Perdana Menteri Qatar mengatakan: “Kami telah melakukan mediasi selama lebih dari setahun untuk Gaza, tapi sayangnya, kami harus mengatakan dua pihak untuk mendapatkan persetujuan.”

Bin Abdulrahman mengatakan bahwa Qatar memiliki banyak hubungan dengan pihak Lebanon untuk membantu menghentikan perang di Lebanon.

“Masalah terbesar di Lebanon adalah perang yang berdampak pada lebih dari 1,2 juta warga Lebanon, bukan kampanye presiden,” katanya tentang kampanye presiden Lebanon.

Sejak 23 September, Israel telah melancarkan kampanye udara besar-besaran di Lebanon yang dikatakan menargetkan kelompok Hizbullah, yang telah menewaskan lebih dari 1.500 orang dan membuat lebih dari 1,34 juta orang mengungsi.

Perang udara ini merupakan eskalasi regional selama setahun antara Israel dan Hizbullah sejak awal serangan Israel di Jalur Gaza, yang telah menewaskan lebih dari 42.400 orang, sebagian besar perempuan dan anak-anak, sejak serangan Hamas tahun lalu. .

Israel memperluas konflik ini pada tanggal 1 Oktober dengan melancarkan serangan darat di Lebanon selatan.

Sumber: Anadolu

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours