Atta Halilintar dan Aurel Hermansyah Gelar Tedak Sinten, Benda Apa yang Dipilih Azura?

Estimated read time 2 min read

dlbrw.com, JAKARTA – Pasangan Aurel Hermansyah dan Atta Halilinter merayakan putri keduanya, Azura, dengan upacara tedak sinton akhir pekan lalu. Dalam foto yang dibagikan Aurel dan Atta di akun Instagram pribadinya, penampilan Sinten Azura terlihat penuh kemesraan dan kehangatan. Mereka dikelilingi oleh keluarga besar dan kerabat dekat.

Aurel mengatakan, Tedak Synten melakukan hal tersebut karena kecintaannya pada acara adat. “Saya orang Jawa, saya suka acara adat. Dari awal nikah selalu ada cara adatnya, siraman dan sejenisnya,” kutip Aurel dari akun YouTube AH.

Anak pertama Aurel, Amina, juga turut serta dalam acara Tedak Synten. Oleh karena itu, Aurel tetap menjaga tradisi tersebut untuk putra keduanya. “Saat itulah Amina memilih riasan,” kata Aurel.

 

Atta mengatakan inti acaranya adalah doa dan saling silaturahmi. “Para orang tua mohon doanya untuk anak ini, bersyukur dan berdoa bersama,” kata Atta.

Menurut Atta, satu-satunya impiannya saat ini adalah melihat anak-anaknya tumbuh besar. Dia akan mendukung siapapun pilihan Azura. “Riasan boleh, mikrofon boleh, foto boleh,” ujarnya.

Dalam kejadian Sinten Tedak ini, yang pertama kali diambil Azura adalah uang. Kemudian dia memilih mikrofon, menambahkan uang, stetoskop, kamera, beras dan logam mulia. 

Azura, Amina, Atta, dan Aurel terlihat mengenakan pakaian adat Jawa berwarna coklat. Bersama orang tuanya, Azura melewati banyak tahapan ritual yang bermakna. Mulailah dengan beralih dari permata azura ke permata berwarna lainnya. Harapan tersembunyi di setiap warna. Azura kemudian menaiki tangga dua kolom dengan 7 anak tangga. 

Tradisi Tedak Sinten secara harafiah berarti “menginjak tanah” dan seringkali menjadi momen penting bagi setiap keluarga Jawa ketika seorang anak pertama kali belajar berjalan. Upacara ini tidak hanya sekedar ritual yang diwariskan secara turun temurun, namun juga penuh dengan simbol dan harapan baik bagi masa depan anak.

Tedak sinten dipentaskan pada saat anak berusia tujuh atau delapan bulan menurut penanggalan Jawa. Dalam acara ini, ada beberapa rangkaian prosesi yang harus dilakukan. .

Tedak sinten melambangkan perubahan kehidupan lama menuju kehidupan baru yang lebih baik, lebih dewasa dan penuh tantangan serta peluang baru. 

 

 

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours