IPB Komitmen Bangun Bangsa dengan Teknologi Pertanian

Estimated read time 3 min read

BOGOR – Fakultas Teknologi Pertanian (Fateta) Institut Pertanian Universitas Bogor (IPB) berkomitmen berperan aktif dalam pembangunan negeri melalui inovasi teknologi pertanian berkelanjutan.

Demikian pernyataan Fateta IPB pada perayaan HUT Fateta ke-60 bertema “Embrace the Gold, Walk to the Bold” yang digelar di Gedung Manggala Wanabhakti Jakarta, akhir pekan lalu.

Ikatan Alumni Fateta (HAF) IPB mengatakan, pernyataan Fateta dibacakan oleh Dekan Fateta IPB Slamet Budijanto dan Presiden HAF IPB Jenderal Luhur Budijarso yang dihadiri ratusan mahasiswa alumni dan akademisi.

“Fateta IPB berkomitmen untuk terus mengembangkan inovasi teknologi yang relevan dan berkelanjutan. “Kami siap bekerja sama dengan pemerintah dan industri untuk memastikan bahwa Indonesia mampu menghadapi tantangan masa depan dengan ketahanan dan kesiapan yang tinggi,” kata pernyataan itu.

Selain pembacaan proklamasi, kegiatan dies juga diisi dengan pemberian penghargaan alumni melalui Fateta Award 2024, silaturahmi, arisan, pameran, serta seni dan hiburan.

Slamet Budijanto dan Luhur Budijarso membaca tiga tantangan besar Indonesia saat ini, yaitu ketahanan pangan termasuk aspek produktivitas dan mutu, hilirisasi produk pertanian, serta pembangunan berkelanjutan dan ekologis.

Indonesia menghadapi tantangan ketahanan pangan yang besar. Perubahan iklim mengubah praktik pertanian, menurunkan produktivitas, dan meningkatkan risiko hilangnya pangan.

Pelacakan produk pertanian menghadapi kendala besar, termasuk infrastruktur yang tidak memadai, distribusi yang lama dan tidak efisien, serta kurangnya adopsi teknologi maju.

Situasi ini menyebabkan perbedaan harga antara produsen dan konsumen, serta rendahnya daya saing di pasar global, kata Slamet.

Untuk itu, Deklarasi Fateta IPB mengungkapkan serangkaian persyaratan kerja sama yang masif dan keterlibatan aktif lembaga pendidikan dalam pembangunan berkelanjutan, penerapan teknologi dan inovasi.

Syarat lainnya adalah memperkuat pembangunan infrastruktur dan pertanian selanjutnya. Kemudian mengecam segala bentuk kebijakan yang mengatasnamakan pembangunan dan kesetaraan, namun mengorbankan sektor lingkungan hidup.

CEO Fateta 60th Anniversary Gugi Yogaswara mengatakan, penghargaan Fateta 2024 merupakan apresiasi bagi lulusan yang telah memberikan kontribusi luar biasa di berbagai bidang.

Menurut mahasiswa Fateta IPB, terdapat beberapa kategori seperti Outstanding Graduates in Public Administration, Excellence in Research, Lifetime Achievement, Professional Excellence, Special Contribution dan Inspirational Leader.

Untuk kategori lulusan Pamong Praja yang berprestasi, Penghargaan Fateta 2024 diberikan kepada Siti Nurbaya Bakar yang juga Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK). Kemudian Ogi Prastomiyono sebagai direktur senior asuransi, dana penjaminan, dan pengawasan pensiun sekaligus anggota dewan komisaris Kantor Jasa Keuangan (OJK).

Pada kategori Professional Excellence, Penghargaan Fateta diberikan kepada Adhi S Lukman yang juga merupakan Presiden Jenderal Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia (GAPMMI) dan Suparno Djasmin selaku Direktur Utama PT Astra International Tbk.

“Keduanya telah memberikan kontribusi signifikan pada sektor ini dengan inovasi dan keunggulan profesional yang telah diakui secara luas,” ujarnya.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours