Efek Obesitas Kabinet Merah Putih, Rupiah Loyo

Estimated read time 2 min read

dlbrw.com, JAKARTA — Nilai tukar rupiah tak menguat pasca pelantikan Presiden Republik Indonesia 2025-2029 Prabowo Subianto pada Minggu (20/10/2024). Belakangan, mata uang Garuda melemah banget, konon imbas dari penggemukan Kabinet Merah Putih.

Rupee turun 22,5 poin atau 0,15 persen menjadi Rp 15.503,5 per dolar AS pada akhir perdagangan Senin (21/10/2024), mengutip Bloomberg. Pada perdagangan sebelumnya, rupiah menguat menjadi Rp 15.481 per dolar AS usai pidato pembukaan Prabowo, mengutip sentimen positif di pasar. 

“Presiden Prabowo Subianto telah mengumumkan jumlah anggota kabinet yang mengalami obesitas atau obesitas dan cenderung mengalami obesitas. Nama-nama susunan kabinet yang diumumkan tersebut merupakan aksi balas dendam terhadap pihak yang membela Prabowo-Gibran pada Pilpres lalu. Tindakan pembalasan ini menyebabkan pasar bereaksi negatif, kata PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi dalam keterangan resmi, Senin (21/10/2024). 

Jumlah kantor Merah Putih pada era kepemimpinan Prabowo-Gibran merupakan yang terbesar di kawasan Asia-Pasifik, kata Ibrahim. Mungkin yang terbesar di dunia dengan jumlah Menteri, Menteri, dan Wakil Menteri mencapai 109 orang. Diketahui rata-rata jumlah menteri di negara-negara Asia Pasifik adalah sekitar 22 menteri. 

Di sisi lain, di luar kabinet, masih ada beberapa partai politik pendukung yang tidak mendapatkan jabatan menteri, seperti Partai Nasdem dan Partai Keadilan Sejahtera. PDIP pun mengaku secara lisan akan tetap mendukung pemerintahan Prabowo-Gibran meski tidak masuk dalam kabinet. 

“Pasar memperkirakan banyak menteri dan wakil menteri kemungkinan tidak akan berumur panjang dan tidak akan ada reshuffle hingga lima tahun, karena calon menteri dan wakil menteri banyak yang berbaris mendukung partai politik,” jelasnya. 

 

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours