Perundungan di Dunia Maya, Bagaimana Cara Bedakan Bullying dan Bercanda?

Estimated read time 3 min read

dlbrw.com, JAKARTA – Dengan meningkatnya penggunaan internet, cyberbullying semakin meningkat, terutama di kalangan anak muda. Cyberbullying merupakan tindakan kekerasan yang sering dilakukan melalui teknologi seperti media sosial, pesan teks, atau email.

Tindakan tersebut dimaksudkan untuk menyakiti, mengancam, atau mempermalukan seseorang. Penindasan siber juga dapat terjadi di media sosial, platform perpesanan, dan game. Melalui cyberbullying, pelaku berupaya mengintimidasi, membuat marah, atau menyakiti korbannya.

Menurut situs unicef.org, banyak contoh penindasan di media sosial antara lain menyebarkan kebohongan atau mengunggah foto atau video memalukan seseorang di media sosial;

Mengirim pesan, foto, atau video yang kasar dan menyinggung; atau ancaman dari platform perpesanan

Berbohong kepada seseorang dan mengirimkan pesan jahat kepada orang lain atas nama mereka atau melalui akun palsu. Penindasan tatap muka dan penindasan maya sering kali berjalan beriringan. Namun, ancaman dunia maya meninggalkan jejak digital.

Bagaimana cara membedakan korban dan pelaku intimidasi?

Semua teman hanyalah lelucon, tetapi terkadang sulit untuk mengetahui apakah seseorang hanya bersenang-senang atau mencoba menyakiti Anda, terutama saat online. Kadang-kadang mereka akan tertawa sambil berkata “bercanda saja” atau “jangan dianggap serius”.

Namun, jika Anda merasa sakit hati atau ada yang menertawakan Anda, berarti leluconnya sudah selesai. Jika hal ini terus berlanjut bahkan setelah Anda menyuruh orang tersebut untuk berhenti dan Anda masih merasa kesal karenanya, ini mungkin merupakan penindasan.

Ketika penindasan terjadi secara online, hal ini dapat menimbulkan perhatian yang tidak diinginkan dari banyak orang, termasuk orang asing. Namun, jika Anda tidak menikmatinya, Anda tidak perlu menghindarinya.

Sebut saja sesuka Anda, jika Anda merasa tidak enak dan penindasan tidak kunjung berhenti, ada baiknya Anda mencari bantuan. Menghentikan cyberbullying bukan hanya tentang memanggil para pelaku intimidasi, tapi juga tentang mengakui bahwa setiap orang berhak dihormati secara online dan di dunia nyata.

Apa dampak dari cyberbullying?

Saat penindasan terjadi secara online, Anda bisa merasa diserang di mana saja, bahkan di rumah Anda sendiri. Rasanya tidak ada jalan keluar. Efeknya bertahan lama dan mempengaruhi seseorang dalam beberapa cara:

1. Emosional: cemas, malu, bodoh, takut atau bahkan marah.

2. Pikirkan: Merasa malu atau tidak senang dengan sesuatu yang Anda sukai.

3. Badan : Lelah (tidak bisa tidur), atau timbul gejala seperti sakit perut dan sakit kepala.

Merasa diejek atau dipermalukan oleh orang lain dapat menghalangi orang untuk bersuara atau mencoba memecahkan masalah. Dalam kasus yang ekstrim, cyberbullying dapat menyebabkan bunuh diri. Penindasan siber dapat memengaruhi kita dalam banyak cara. Namun hal ini dapat diatasi dan masyarakat dapat kembali percaya diri dan sehat.

Bagaimana cyberbullying mempengaruhi kesehatan mental?

Saat Anda mengalami cyberbullying, Anda mungkin merasa malu, takut, cemas, dan tidak percaya diri dengan apa yang dikatakan atau dipikirkan orang lain tentang Anda. Hal ini dapat menyebabkan Anda menarik diri dari teman dan keluarga, merasa negatif dan meremehkan diri sendiri, merasa bersalah atas hal-hal yang Anda lakukan atau tidak lakukan, atau merasa dihakimi dengan buruk Perasaan kesepian, cemas, sakit kepala, mual atau sakit perut juga bisa terjadi.

Anda mungkin merasa putus asa melakukan hal-hal yang Anda sukai dan merasa terisolasi dari orang-orang yang Anda cintai dan percayai. Hal ini dapat menimbulkan pikiran dan perasaan negatif yang berdampak negatif pada kesehatan mental dan kesejahteraan Anda.

Putus sekolah adalah efek samping lain dari cyberbullying dan dapat mempengaruhi kesehatan mental dan fisik mereka yang beralih ke zat-zat seperti alkohol dan obat-obatan atau perilaku kekerasan. Berbicara dengan teman terpercaya, anggota keluarga, atau konselor sekolah dapat menjadi langkah pertama untuk mendapatkan bantuan.

Dampak cyberbullying terhadap kesehatan mental bisa berbeda-beda, bergantung pada media yang digunakan. Misalnya, perundungan melalui pesan teks di platform media sosial atau melalui gambar atau video terbukti sangat berbahaya bagi generasi muda.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours