Masalah Kesehatan Seksual yang Sering Dihadapi Masyarakat Tapi Sering Diabaikan

Estimated read time 4 min read

dlbrw.com, JAKARTA — Kesehatan seksual merupakan aspek penting dalam kesehatan secara umum. Namun topik ini seringkali dianggap tabu dan dihindari dalam perbincangan sehari-hari. Stigma dan tabu seputar kesehatan seksual membuat banyak orang enggan membicarakan, apalagi mengontrol, kesehatan seksualnya.

Kurangnya kesadaran masyarakat terhadap kesehatan seksual atau reproduksi terlihat jelas dari survei BKKBN yang menunjukkan bahwa indeks pengetahuan kesehatan reproduksi remaja di Indonesia hanya sebesar 53,4 persen. Faktanya, pemahaman menyeluruh tentang hal itu

Kesehatan seksual dan reproduksi sangat penting untuk mencapai kesejahteraan yang optimal.

Manajer Medis Halodoc Dr Monica C Dewi mengatakan, masalah kesehatan seksual dan reproduksi seringkali hanya berdampak pada penyakit menular seksual. Faktanya, masalah ini bisa dialami oleh siapa saja tanpa memandang jenis kelamin atau usia.

Menurutnya, minimnya pengetahuan mengenai kesehatan seksual dan topik-topik tabu membuat pemahaman masyarakat masih minim. Akibatnya, penanganan medis seringkali tertunda.

Oleh karena itu, memahami jenis masalah kesehatan seksual dan gejala awalnya sangat penting untuk mencegah penyakit yang lebih serius, kata dlbrw.com dalam keterangan tertulis yang diterima, Rabu (21/08/2024).

Sebagai ekosistem kesehatan digital terlengkap di Indonesia, Halodoc berkomitmen untuk menyediakan informasi kesehatan yang andal dan mudah diakses, termasuk kesehatan seksual dan reproduksi. Melalui layanan kesehatan seksual yang didukung oleh ratusan dokter spesialis

Dokter spesialis ginekologi, andrologi, urologi, kulit dan organ genital dapat dengan nyaman, aman dan terjamin privasinya berkonsultasi dan menerima rekomendasi obat berdasarkan keluhan.

Lalu apa saja masalah kesehatan seksual dan reproduksi yang dialami banyak orang namun sering diabaikan? Berikut beberapa di antaranya:

1. Endometriosis

Banyak permasalahan kesehatan reproduksi wanita yang berhubungan dengan siklus menstruasi, salah satunya adalah endometriosis, yaitu suatu kondisi medis yang disebabkan oleh tumbuhnya jaringan endometrium di luar dinding rahim, seperti di ovarium, saluran tuba, atau organ panggul lainnya. .

Penderita endometriosis biasanya mengalami pendarahan dalam jumlah banyak

Saat haid, keluar darah di luar siklus haid, nyeri haid hebat, nyeri saat berhubungan intim, perut kembung, kencing darah. Beberapa wanita mungkin juga mengalami gejala seperti diare, sembelit, mual dan infertilitas.

2. Vaginisme

Vaginismus adalah suatu kondisi medis yang ditandai dengan pengencangan otot-otot di sekitar vagina yang tidak disengaja yang terjadi saat penetrasi seksual. Penyakit vaginismus tidak mampu mengontrol atau menghentikan kontraksi otot vagina. Selain itu, penderita juga merasakan nyeri saat berhubungan seksual yang disertai rasa sesak dan

Sensasi terbakar atau menyengat.

3. Disfungsi ereksi

Menurut jurnal ilmiah Departemen Urologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia 35,6 persen. Responden melaporkan disfungsi ereksi. Sayangnya, studi global mengenai sikap dan perilaku seksual mengungkapkan bahwa 78 persen pria mengalami disfungsi seksual.

1 SKAP Remaja 2018, BKKBN tidak meminta pertolongan medis. Ciri utama disfungsi ereksi adalah kesulitan dalam mempertahankan atau mencapai ereksi

2. Alasannya berkaitan dengan berbagai situasi, seperti

Penyakit jantung, diabetes, tekanan darah tinggi dan masalah psikologis seperti kecemasan

Atau depresi.

4. Varikokel

Varikokel adalah suatu kondisi dimana pembuluh darah (vena) pada kantung pelindung buah zakar (skrotum) membesar. Varikokel biasanya menyerang sekitar 15 persen pria dewasa dan sekitar 20 persen remaja laki-laki. Penderita sering mengalami gejala nyeri, seperti:

Dengan testis yang berbeda ukuran terkena benda tumpul sambil berdiri. Kondisi varikokel ini bisa menyebabkan kemandulan atau penurunan kualitas sperma pada pria.

5. Penurunan libido

Sering diabaikan, penurunan hasrat seksual (libido) jangka panjang pada pria dan wanita sebenarnya bisa menjadi tanda penyakit seperti diabetes atau penyakit jantung. Hal ini karena diabetes dan penyakit jantung dapat mempengaruhi aliran darah,

Termasuk penis atau vagina yang dapat menyebabkan penurunan libido. Selain itu, penurunan libido juga dapat dikaitkan dengan stres atau depresi yang dialami individu.

“Mengingat beragamnya permasalahan kesehatan seksual yang tidak hanya terbatas pada penyakit menular seksual, maka upaya pencegahan sangatlah penting. Oleh karena itu, selain memeriksakan keluhan ke dokter, penting juga untuk menerapkan pola hidup sehat. Selain itu, lakukan pemeriksaan rutin. -ups.-Demi menjaga kesehatan seksual, dilakukan pemeriksaan “Dalam hal ini, Halodoc juga dapat melakukan layanan screening di rumah, seperti penyakit menular seksual sebelum menikah,” kata dr Monica.

Halodoc menerapkan kampanye #Girl Secret dan #Boy Secret untuk memberikan komunikasi, informasi, dan edukasi kesehatan (HIE) yang otentik tentang kesehatan seksual. Kampanye ini bertujuan untuk membantu mencegah dan mengobati kesehatan seksual dan reproduksi dini di masyarakat.

“Halodoc memahami bahwa edukasi dan akses terhadap bantuan medis sangat penting untuk menjaga kesehatan seksual masyarakat. Oleh karena itu, Halodoc tetap berkomitmen untuk melakukan ekspansi

“Konsultasikan dengan profesional terpercaya agar mereka dapat memberikan rekomendasi pengobatan yang tepat,” ujar Dr.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours