10 Negara Paling Berbahaya di Dunia pada 2024, Mayoritas Terjebak dalam Perang

Estimated read time 4 min read

JAKARTA – Negara-negara paling berbahaya di dunia untuk dikunjungi pada tahun 2024 terungkap dalam laporan baru Pusat Ekonomi dan Perdamaian.

Laporan tersebut mengungkapkan 163 negara bagian dan daerah otonom yang mencakup 99,7% populasi dunia menurut tingkat perdamaian.

Laporan tersebut juga menyebutkan bahwa saat ini terdapat 56 konflik, yang merupakan jumlah tertinggi sejak berakhirnya Perang Dunia Kedua, dimana terjadi penurunan penyelesaian masalah melalui cara militer atau melalui perjanjian penyelesaian kesehatan.

10 Negara Paling Berbahaya di Dunia Tahun 2024, Kebanyakan Saat Perang1. Yaman

Foto/AP

Dengan skor Indeks Perdamaian Global (GPI) pada tahun 2024 sebesar 3.397, Yaman tetap menjadi salah satu negara paling berbahaya di dunia, dengan perang saudara yang parah yang telah menyebabkan penderitaan dan kekacauan luar biasa sejak tahun 2015.

Menurut Vanguard, Yaman menderita kelaparan, penyakit, dan runtuhnya infrastruktur akibat perang yang sedang berlangsung. Konflik yang awalnya merupakan konflik dalam negeri, kini semakin meluas karena adanya keterlibatan negara-negara tetangga yang masing-masing mendukung pihak yang berbeda, sehingga memperpanjang dan memperkuat keruntuhan konflik.

2. Dari Sudan

Foto/AP

Sudan dianggap sebagai salah satu negara paling berbahaya di dunia dan dipengaruhi oleh berbagai faktor yang sangat mempengaruhi keamanan dan stabilitasnya.

Konflik di Sudan bermula dari konflik di wilayah Darfur, selain konflik di wilayah Kordofan Selatan dan Nil Biru. Menurut statistik Perserikatan Bangsa-Bangsa, pada tahun 2024, konflik-konflik ini telah menyebabkan kematian lebih dari 3.000 orang dan menyebabkan hampir dua juta orang mengungsi. Krisis kemanusiaan ini semakin parah akibat serangan pasukan pemerintah, kelompok oposisi, dan milisi terhadap warga sipil.

Selain itu, menurut Kantor Urusan Kemanusiaan PBB, OCHA, sekitar 14 juta orang membutuhkan bantuan kemanusiaan.

3. Sudan Selatan dengan skor 3.224 untuk perdamaian dunia pada tahun 2024, Sudan Selatan terus menjadi salah satu negara paling berbahaya di dunia, akibat konflik internal, konflik etnis dan ketidakstabilan sejak memperoleh kemerdekaan, menurut Vanguard . Pada tahun 2011.

4. Afghanistan adalah salah satu negara paling berbahaya di dunia dengan Indeks Perdamaian Global (GPI) sebesar 3.448 poin. Selama lebih dari 40 tahun, negara ini terus dilanda kekerasan, sehingga menjadikannya pusat perhatian internasional.

Konflik bertahun-tahun telah menjadikan Afghanistan negara paling berbahaya di dunia. Pengambilalihan kekuasaan oleh Taliban pada Agustus 2021 telah meningkatkan ketidakstabilan dan meningkatkan risiko terorisme, penculikan, dan kekerasan. Ukraina

Foto/AP

Ukraina telah mengalami kemunduran terburuk dalam hal keamanan dan stabilitas tidak hanya di wilayahnya, namun juga di seluruh dunia. Penurunan nyata ini disebabkan oleh pendudukan Rusia yang dimulai pada Februari 2022.

Pada tahun 2024, konflik di Ukraina telah mengakibatkan kematian lebih dari 150.000 orang, termasuk tentara dan warga sipil. Lebih dari 8 juta warga Ukraina telah mengungsi ke negara-negara tetangga, dan 7 juta lainnya menjadi pengungsi, sehingga menyebabkan kerusakan besar pada kota-kota dan infrastruktur penting seperti rumah, sekolah, dan rumah sakit.

6. Republik Demokratik Kongo Konflik Kongo telah berlangsung selama lebih dari empat setengah tahun, yang telah menewaskan lebih banyak orang dibandingkan konflik lainnya sejak Perang Dunia Kedua, dan merupakan konflik terburuk yang tercatat dalam sejarah Afrika, menurut bantuan tersebut kelompok. . Panitia.

7. Rusia

Foto/AP

Rusia yang termasuk negara paling berbahaya di dunia pada tahun 2024 dengan 3.249 titik perdamaian di dunia, semakin terpuruk akibat kekerasan di kancah politik Ukraina.

Rusia menghadapi masalah internal termasuk kejahatan terorganisir dan korupsi, yang melemahkan hukum dan ketertiban, serta meningkatnya masalah lingkungan, seperti kecelakaan industri dan polusi, yang menimbulkan ancaman serius terhadap kesehatan masyarakat.

8. Perang saudara di Suriah yang dimulai pada tahun 2011 telah menciptakan situasi yang tragis dan rumit. Konflik tersebut telah menghancurkan infrastruktur termasuk bangunan, jalan, rumah sakit dan sekolah, yang berdampak besar pada kehidupan sehari-hari orang-orang yang terus tinggal di Suriah.

Menurut PBB, situasi kemanusiaan di Suriah sangat buruk, lebih dari 13 juta warga Suriah, termasuk 6,6 juta pengungsi, membutuhkan bantuan kemanusiaan.

Lebih dari separuh penduduk negara ini menghadapi kekurangan pangan dan sistem kesehatan telah runtuh, dengan banyak rumah sakit yang rusak atau beroperasi pada batas kemampuannya.

9. Israel

Foto/AP

Konflik antara Israel dan Hamas telah meningkatkan risiko wilayah tersebut bagi wisatawan Barat dan memperburuk risiko kekerasan.

10. Negara Mali mengalami konflik setelah pemberontak Abzinawa menguasai bagian utara negara itu pada bulan Januari 2012, di mana mereka kemudian mendeklarasikan negara Azawad yang merdeka pada bulan April tahun itu.

Situasi semakin memburuk akibat kudeta militer pada Maret 2012 yang memicu konflik di wilayah tersebut.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours