Penjual Tiket Konser Oasis Diduga Lakukan Praktik Dynamic Pricing, Bakal Diinvestigasi

Estimated read time 3 min read

dlbrw.com, JAKARTA — Otoritas Persaingan dan Pasar Inggris (CMA) akan menyelidiki penanganan tiket konser Oasis oleh Ticketmaster. Band legendaris ini sudah lebih dari satu dekade tidak melakukan tur, sehingga minggu lalu para penggemar mengantri untuk mendapatkan tiket secara virtual.

Sistem Ticketmaster dinilai sangat rumit dan proses mendapatkan tiket seringkali membuat frustasi. Harga tiket yang dijual di Ticketmaster juga sulit diprediksi hingga calon pembeli mencapai langkah akhir transaksi.

Untuk konser Oasis ini, banyak penggemar yang awalnya mengira akan membayar sekitar US$200 (Rs3 juta), namun harganya melonjak hingga hampir $500 (Rs7,6 juta) ketika mereka hendak menyelesaikan pembelian. Masalah utamanya adalah dugaan penggunaan “penetapan harga dinamis” oleh Ticketmaster, di mana harga tiket berubah berdasarkan permintaan yang diprediksi oleh suatu algoritma. Jika semakin banyak masyarakat yang mau mengantri, otomatis harga tiket akan meroket.

CMA mengindikasikan bahwa praktik “privatisasi dinamis” akan menjadi fokus utama penelitian mereka. “Sangat penting bahwa penggemar diperlakukan secara adil ketika mereka membeli tiket. Itu sebabnya kami memulai penyelidikan ini. Jelas banyak orang yang kecewa dan kewalahan dengan harga tiket pada tahap akhir pembelian mereka,” kata Direktur Eksekutif CMA Sara Cardell, per Jumat (06/09/2024) dilansir Gizmodo.

CMA juga mencatat praktik penetapan harga dinamis tidak hanya di Ticketmaster, tetapi juga di berbagai pengecer online lainnya. Ini bukan pertama kalinya praktik ini menimbulkan kekhawatiran antara acara olahraga dan musik. “Meskipun praktik ini tidak secara otomatis ilegal, dalam beberapa kondisi hal ini dapat merugikan undang-undang perlindungan atau persaingan usaha,” kata Cardell.

Sebagai bagian dari penelitian, CMA meminta para penggemar untuk berbagi pengalaman mereka saat mencoba membeli tiket Oasis. Ada formulir yang bisa diisi penggemar untuk melaporkan pengalaman mereka. Formulir ini akan ditutup pada 19 September.

Selama bertahun-tahun, Ticketmaster sering bermitra dengan pemerintah dan musisi. Banyak orang mengeluh tentang sistem ini. Harga tiket terus berubah, dan calo dapat dengan mudah mencuri ratusan tiket dari barang-barang populer dan kemudian menjualnya di pasar gelap dengan harga lebih tinggi.

Oasis sendiri mengatakan mereka tidak mengetahui penggunaan operasi dinamis oleh Ticketmaster selama penjualan. “Harus dijelaskan bahwa tiket Oasis dan keputusan masa lalu diserahkan sepenuhnya kepada pendukung dan manajemen dan tidak tahu bahwa penetapan harga dinamis akan digunakan,” kata Oasis.

Di Amerika Serikat, Departemen Kehakiman menggugat Ticketmaster pada awal tahun 2024 dalam upaya untuk memisahkan perusahaan tersebut dari Live Nation. FBI mengatakan perusahaan tersebut memiliki monopoli yang tidak adil atas penjualan tiket, yang menyebabkan harga tinggi dan pengalaman pengguna yang buruk. Pada bulan Agustus, gugatan tersebut diperluas ke sepuluh negara bagian untuk menambah daftar penggugat.

 

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours