Abbas : PBB gagal dalam misinya untuk mewujudkan negara Palestina

Estimated read time 2 min read

Moskow (Antra) – Presiden Palestina Mahmoud Abbas pada Selasa mengkritik Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) karena tidak membantu pembentukan negara Palestina, dengan mengatakan kegagalan itu karena tekanan Amerika Serikat (AS).

Dalam pertemuan dengan Presiden Rusia Vladimir Putin di Moskow, Abbas mengatakan: “PBB telah gagal dalam misinya untuk mengusulkan resolusi atau mengadopsi resolusi yang menjamin realisasi hak rakyat Palestina untuk mendirikan negara.”

Abbas, yang berada di Rusia pada malam kunjungannya ke Turki, mengatakan: “Karena tekanan Amerika Serikat, PBB tidak dapat memenuhi misinya untuk mengambil keputusan atau membuat resolusi yang menjamin hak-hak rakyat Palestina. .” , di mana dia akan berpidato di Parlemen Turki pada hari Kamis.

Abbas mengucapkan terima kasih atas kerja sama jangka panjang antara Rusia dan Palestina, dan mengatakan bahwa rakyatnya telah memperoleh manfaat dari dukungan Rusia selama beberapa dekade.

Abbas juga meminta Israel untuk mengakhiri pelanggaran hukum internasional, merujuk pada keputusan Mahkamah Internasional PBB bulan lalu yang menyatakan pendudukan Israel atas tanah Palestina “ilegal.”

Mengomentari krisis kemanusiaan yang sedang berlangsung di Gaza, beliau berkata: “Sejak Oktober, lebih dari 40.000 orang telah terbunuh, sekitar 80.000 orang terluka, dan lebih dari 15.000 orang hilang. Ini adalah kenyataan di Gaza, bersamaan dengan situasi di Yerusalem dan Israel. Tepi Barat.”

Ia mengatakan bahwa rakyat Palestina dengan sabar menanggung kesulitan, mengandalkan dukungan kemanusiaan, dan gigih dalam perjuangan mereka.

Sementara itu, Putin mengakui kesulitan yang dihadapi Rusia: “Saat ini, Rusia harus membela kepentingannya dan rakyatnya dengan senjata di tangan. Namun peristiwa yang terjadi di Timur Tengah, khususnya di Palestina, menjadi perhatian kami.”

“Kami menyaksikan bencana kemanusiaan yang terjadi di Palestina dengan rasa sakit dan keprihatinan,” tambahnya.

Putin mengatakan Rusia telah memberikan sekitar 700 ton bantuan kemanusiaan ke Palestina dan akan terus menggunakan setiap kesempatan untuk mendukung rakyat Palestina.

“Kekhawatiran utama kami adalah hilangnya warga sipil, karena menurut data terakhir, jumlah korban tewas mencapai 40.000 orang, sebagian besar adalah perempuan dan anak-anak,” kata Putin.

Putin mengatakan akar krisis Israel-Palestina terletak pada tidak dilaksanakannya keputusan pembentukan negara Palestina merdeka.

“Kami percaya bahwa perdamaian abadi dan berkelanjutan di kawasan memerlukan implementasi penuh seluruh resolusi PBB, khususnya pembentukan negara Palestina yang berdaulat,” ujarnya.

Sumber: Sputnik-OANA

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours