Abu Ubaidah kepada Israel: Harus Memilih Sandera Dipulangkan Hidup atau Mati!

Estimated read time 2 min read

GAZA – Abu Ubaidah, juru bicara militer Brigade Hamas al-Qassam, mengatakan rezim Zionis Israel harus memutuskan apakah akan memulangkan para sandera dalam keadaan hidup atau mati.

Kemungkinan ini muncul ketika rezim Zionis memperingatkan pada hari Senin tentang tingginya harga yang harus dibayar jika mencoba membebaskan para sandera melalui tindakan militer.

Abu Ubaydah mengatakan hal ini setelah kematian enam sandera Israel, yang mayatnya ditemukan oleh tentara Zionis di sebuah terowongan di kota Rafah di Gaza selatan pada hari Minggu.

“Setelah insiden Nuseirat, para pejuang yang ditugaskan untuk menjaga para sandera diberi instruksi baru tentang bagaimana menghadapi mereka jika tentara pendudukan [Israel] mendekati tempat penahanan mereka,” kata Abu Ubaidah.

Peristiwa Nuseirat yang dimaksud adalah pembebasan empat sandera yang dilakukan militer Israel pada 8 Juni 2024 dengan bantuan intelijen Amerika Serikat.

Operasi tersebut, yang juga mengakibatkan terbunuhnya beberapa sandera, menyebabkan pembantaian di kamp pengungsi Nuseirat di Gaza tengah, di mana sedikitnya 274 warga Palestina tewas dan lebih dari 700 orang terluka.

“[Perdana Menteri Israel Benjamin] Netanyahu dan tentara pendudukan bertanggung jawab penuh atas kematian para sandera karena mereka sengaja mencegah perjanjian pertukaran tahanan karena kepentingan sempit dan juga sengaja membunuh mereka dengan serangan udara langsung,” kata Abu Ubaidah. katanya.

“Kegigihan Netanyahu dalam membebaskan para sandera melalui tekanan militer dan bukan melalui kesepakatan akan berarti mereka dikembalikan ke keluarga mereka dalam peti mati.” Keluarga mereka harus memutuskan: hidup atau mati, tutupnya, seperti dikutip Palestine Chronicle, Selasa (3/9/2024).

Pada konferensi pers pada hari Senin, Netanyahu mengatakan para sandera telah ditembak di bagian belakang kepala dan bersumpah bahwa Hamas akan membayar harga yang mahal.

Seorang pejabat senior Hamas, Sami Abu Zuhri, mengatakan tuduhan Netanyahu terhadap Hamas adalah upaya untuk menghindari tanggung jawab atas kematian para sandera, dan menambahkan bahwa mereka tidak tergoyahkan oleh ancamannya terhadap para pemimpin Hamas.

“Netanyahu membunuh enam tahanan dan bertekad membunuh sisanya. Israel harus memilih antara Netanyahu atau kesepakatan itu,” kata Abu Zuhri.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours