Activision dan Meta dituntut keluarga korban penembakan di Texas

Estimated read time 2 min read

JAKARTA (Antara) – Pencipta game “Call of Duty” dan perusahaan teknologi Activision dan Meta digugat oleh keluarga korban penembakan sekolah tahun 2022 di Owolde, Texas.

Keluarga korban juga menggugat produsen senjata Daniel Defense, IGN melaporkan Senin. Kasus ini terjadi tepat dua tahun setelah penembakan yang menewaskan 19 anak dan dua guru.

Keluarga korban menuding Activision, Meta, dan Daniel Defense berperan mendorong pelaku melakukan penembakan massal.

Pelakunya diidentifikasi sebagai Salvador Ramos yang berusia 18 tahun. Menurut Josh Koskoff, pengacara keluarga Ramos, dia menjadi kecanduan senjata beberapa bulan setelah bermain “Call of Duty: Modern Warfare.”

“Dalam seminggu setelah mengunduh Modern Warfare pada 5 November 2021, para penembak seluler telah menunjukkan minat yang semakin besar terhadap senjata dan aksesori terkait game,” kata Koskov.

Ramos kemudian mempelajari model senjata yang akan digunakan dalam tes Daniel Defense dan memposting beberapa postingan tentang senjata tersebut ke Instagram.

Dalam gugatannya, Koskov juga menuduh Instagram mengizinkan postingan berisi konten kekerasan dan senjata untuk dibagikan di platform tersebut.

“Jika Instagram dapat menghentikan orang-orang mengunggah gambar tubuh pribadi mereka, maka Instagram juga bisa menghentikan orang-orang mengunggah gambar AR-15,” kata Koskoff.

Gugatan terhadap Activision dan Meta terjadi beberapa hari setelah 19 keluarga identik di Uvalde menetap di kota itu dengan bayaran $2 juta, yang juga mereka wakili oleh Koskov.

Mereka juga telah mengajukan beberapa tuntutan hukum baru terhadap pejabat keamanan publik Texas dan Distrik Sekolah Yoland, termasuk tuntutan hukum senilai $500 juta terhadap hampir 100 petugas polisi Texas.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours