Ada cinta di puncak prestasi

Estimated read time 6 min read

Deli Serdang (Antara) – Riuhnya selebrasi kemenangan mereka pada laga Taekwondo yang berlangsung di salah satu ruangan Arena Pencak silat menjadi pemandangan yang menarik. Gedung baru itu dipenuhi kegembiraan besar oleh para atlet peraih medali Olahraga Nasional (PON) XXI.

Di antara sekian banyak atlet yang merayakan keberhasilannya dengan berfoto selfie memamerkan medalinya, muncul dua nama yakni Adam Yazid Fardinseh dan Rachmanya Gunwan Putri.

Dua di antaranya merupakan pegiat taekwondo yang sukses meraih kesuksesan besar di ajang PON tahun ini.

Adam Yazid Fardinsiah yang berlari untuk Jawa Barat meraih medali emas di nomor -68kg kg putra. Sementara itu, prestasi serupa juga diraih Rachmanya Gunwan Putri dengan mengantongi medali emas pada kategori pomsi putri.

Kehadiran mereka di bidang Taekwondo tidak hanya bagi para atlet saja, namun juga menjadi inspirasi bagi banyak orang. Mereka mengembangkan motivasi tinggi dan berjuang untuk sukses.

Adam merupakan prajurit TNI berpangkat Rahasia yang membawa kedisiplinan dan semangat tinggi dalam setiap latihan. Dengan usahanya​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​ Telah memenangkan medali emas, mempertahankan gelarnya setelah Java Pon Barat 2016 dan Papua Pon 2021.

Rachmania, dengan stamina luar biasa, menyeimbangkan latihan keras dengan dukungan lembut Adam. Kombinasi ini menciptakan sinergi yang kuat di dalam dan di luar bidang taekwondo.

Pasangan ini tidak hanya bangga berbagi kesuksesan mereka, tetapi juga saling mendukung di setiap langkah. Mereka menunjukkan bahwa kerja keras dan cinta dapat mencapai hal-hal besar bersama-sama.

Perayaan keberhasilan mereka menjadi indikasi jelas betapa pentingnya dukungan dan upaya untuk mencapai kesuksesan. Adam dan Richmania membuktikan bahwa cinta dan komitmen bisa disatukan dalam olahraga.

Motivasi bersama

Rachmanya mengaku mengenal Adam sejak masih duduk di bangku SMA, atau era putih abu-abu. Terkadang, ia tertawa saat menceritakan awal mula perkenalannya dengan Adam tercinta.

Meski begitu, dia tidak mendalami hubungannya dengan kekasihnya. Namun, menurutnya Adan memiliki kepribadian yang kuat namun suka memotivasi dirinya untuk mencapai hasil yang baik.

Meski sepasang kekasih, Richmania dan Adam terkadang berlatih bersama. Hal ini dikarenakan adanya perbedaan, apalagi keduanya berasal dari dua kota yang berbeda.

Richmania merupakan warga Bandung, sedangkan Adam berada di Kota Depok. Meski tinggal di negara bagian yang berbeda, keduanya tetap senang saling menyemangati dan menginspirasi.

“Bantulah dirimu sendiri. Saling menyemangati karena kita juga berbeda kota. Itu baik tapi sulit. Tapi motivasinya ada,” kata Rachmanya yang malam itu bersama Adam.

Berkat semangat yang didapat, termasuk orang tua tercinta, wanita kelahiran Bandung, 18 Desember 1999 ini dua kali menyumbangkan medali emas untuk PON.

Tim Rachmania berhasil meraih emas pertama sejak PON XX Papua 2021 pada kategori poomsae. Sedangkan emas kedua diraih PON XXI Aceh-Sumut pada kategori pomsei perorangan tahun ini.

Pada PON 2024, Rachmania mampu naik podium medali emas setelah mencetak nilai tertinggi pada final kelas poomsae putri.

Perempuan bercadar mampu menyisihkan daerah lain, di mana wakil Yogyakarta berada di peringkat kedua, sedangkan peraih perunggu merupakan wakil Sulawesi Tengah dan Kalimantan Timur.

Tak bisa dipungkiri, Richmania rupanya juga menjadi panutan baginya hingga mampu meraih dua medali emas dalam empat tahun ajang tersebut.

Nomor tersebut tak lain adalah sang pelatih sendiri, Defia Rusmanyar yang juga merupakan pemain taekwondo. Peraih medali emas Asian Games 2018.

Adam yang berdiri di samping Richmania mengaku senang melihat penampilan kekasihnya meraih medali emas.

Apalagi saat menyaksikan kemunculan calon pasangannya, ia dikejutkan dari tempat duduknya di tribun medan perang.

Atlet yang berhasil “hattrick” medali emas PON dengan meraih medali ketiganya pada PON Aceh-Sumut 2024 ini sangat bangga karena idolanya mampu menyusulnya dengan meraih medali emas Jawa Barat.

Adam dan Richmania pun mempunyai harapan besar untuk terus mengharumkan nama daerah dan Indonesia di mata dunia.

Kejuaraan yang hebat

Kontribusi Adam dan Richmania pun turut berperan membawa tim Jabar mendominasi cabang olahraga taekwondo di Pekan Olahraga (PON) Aceh-Sumut XXI 2024 dengan meraih delapan medali emas di hari terakhir. kompetisi

Pelatih Taekwondo Jabar Muhammad Razaldi mengungkapkan kepuasannya atas kemenangan ini yang sejalan dengan tujuan mereka. Dengan kemenangan tersebut, Jabar berhasil mempertahankan gelar juara umum taekwondo yang sebelumnya diraih pada PON XX/2021 Papua.

Namun perolehan medali emas yang diraih Jabar kali ini sedikit lebih sedikit dibandingkan PON Papua yang berhasil meraih 9 medali emas. Namun targetnya adalah meraih delapan medali emas PON XXI.

Guru berusia 27 tahun itu menjelaskan, keberhasilan tersebut diraih melalui kerja keras, termasuk pelatihan ketat dan tes eksternal. Tim taekwondo sudah sangat terlatih dan sudah berlatih di Korea selama satu setengah bulan sebelum PON.

Gelar juara umum tetap dipertahankan tim Jabar berkat dukungan pembinaan dan fasilitasi yang terus menerus dilakukan KONI. Dukungan ini berdampak besar pada pelatihan dan pengembangan para pemain.

Pada PON XXI, beberapa atlet berhasil mempertahankan gelarnya, di antaranya Adam Yazid Fardinseh yang kali ketiga berturut-turut meraih medali emas pada kategori karoggi putra kelas -68 kg.

Jabar menjaga kualitas pemain dengan terus melahirkan bibit-bibit baru untuk kebangkitan ke depan. Meski ada unggulan baru, namun belum ada yang berhasil meraih medali emas.

Jabar menjadi tim pertama yang meraih 12 medali yang terdiri dari delapan emas, empat perak, dan empat perunggu.

Urutan kedua ada Jawa Tengah dengan empat medali emas, tiga perak, dan lima perunggu. Selain itu, DGI Jakarta menduduki peringkat ketiga dengan perolehan total 10 medali yang meliputi tiga emas, tiga perak, dan empat perunggu.

Pemain taekwondo Jawa Barat (Jabar) peraih medali emas Cabang Olahraga Taekwondo PON Aceh-Sumut ke-21, Rachmanya Gunawan Putri (tengah), berfoto selfie bersama ayahnya Hindoyo (kanan), ibu Samnita (kiri) di Deli. Serdang, Minggu (15/9/2024). Antara/Haryanto

Dukungan orang tua

Kesuksesan Rachmanya di ajang PON tentu tak lepas dari dukungan penuh orang tuanya, terutama sang ibu, Samneeta (55) dan ayahnya, Handev (51). Kedua orang tua Rachmanya adalah pelatih taekwondo, dan bakat Rachmanya jelas merupakan hasil didikan mereka.

Samneeta menceritakan, sejak duduk di bangku kelas 4 SD Rachmanya, ayahnya langsung mendidiknya. Sebagai orang tua, mereka mendukung penuh prestasi anak-anaknya.

Sebagai pelatih dan juri tingkat nasional, Samanita pun memberikan dukungan penuhnya, apalagi saat Rachmanya mulai mengikuti berbagai ajang sejak SMP hingga seterusnya. Sejak SD, Samanitha telah membimbing Rachmaninah untuk berlatih di tingkat nasional dan akan terus mendukungnya hingga mencapai tingkat internasional.

Samanita mencatat, sejak 2012, Rachmania mulai tampil di liga nasional. Dukungan ibu berupa pemenuhan segala kebutuhan mulai dari perbekalan hingga vitamin sangat membantu perkembangan Richmania.

Samnetha merasakan kegembiraan yang luar biasa saat mewujudkan impian Rachmanya meraih medali emas PON. Sebelumnya, di PON Papua, tim Richmania berhasil meraih medali emas pada kategori Pomsai.

Sebagai pelatih sekaligus juri nasional, Samanitha terus menginspirasi Rachmaninah. Saat Rachmanya merasa malas atau stres sebelum bertanding, Samanitha selalu menyemangatinya dengan mengingatkannya untuk berdoa.

Hinduview, ayah Richmania, berharap pemerintah memberikan lapangan pekerjaan seperti ASN kepada anak-anaknya. Selain itu, putranya berhasil meraih dua medali perunggu di SEA Games.

“Apa yang terjadi dengan ESN atau apa?” Soalnya anak ini sudah mencapai kesuksesan kelas dunia, tapi sampai saat ini belum berhasil. Oleh karena itu, kami mohon bantuan pemerintah sebagai prioritas,” kata Hinduyu optimis.

Dengan mencari pekerjaan tetap, anak dapat fokus mengembangkan keterampilannya dan berbagi ilmunya sebagai pelatih.

Adam dan Rachmanya adalah contoh nyata bagaimana sepasang suami istri bisa saling menguatkan untuk mencapai impiannya. Kinerja mereka merupakan cerminan sepasang suami istri yang saling memotivasi untuk mencapai tujuan kesuksesannya.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours